KUKAR – Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terus mendorong pengelolaan listrik berbasis komunitas sebagai strategi menjangkau daerah terpencil. Kepala DPMD Kukar, Arianto, menyebutkan bahwa skema Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) komunal tak hanya memberikan manfaat langsung bagi warga, tetapi juga berpotensi menambah pendapatan desa jika dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
“BUMDes yang mengelola harus benar-benar siap dan profesional. Itu tergantung kesiapan desa dan kecamatan,” ujar Arianto, Kamis (8/5/2025).
Ia menjelaskan bahwa beberapa desa di Kukar telah mulai mengelola listrik dan air bersih secara mandiri, baik melalui BUMDes maupun kelompok masyarakat lokal. Pola ini dinilai lebih berkelanjutan karena menumbuhkan kemandirian desa dalam mengelola sumber daya.
Salah satu praktik terbaik datang dari Desa Muara Enggelam yang kini dijadikan proyek percontohan dalam pengelolaan listrik komunal. Selain mampu memenuhi kebutuhan energi warga, sistem ini juga terbukti memberikan kontribusi terhadap Pendapatan Asli Desa (PADes).
Menurut Arianto, penguatan kapasitas listrik di desa tersebut dilakukan secara bertahap. BUMDes setempat sebelumnya menyisihkan Rp400 juta untuk pengadaan baterai, dan pada akhir 2024, dukungan pemerintah kembali diberikan melalui Bantuan Keuangan Khusus Desa (BKKD) senilai Rp4 miliar guna meningkatkan kapasitas daya.
“Muara Enggelam sudah membuktikan kalau listrik komunal bisa dikelola desa dan memberi manfaat nyata,” tegasnya.(adv)