TENGGARONG – Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kutai Kartanegara (DPMD Kukar) mengikuti Pelatihan Kompetensi Pembinaan Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) di Samarinda pada 27–31 Oktober 2025.
Kegiatan ini menjadi langkah DPMD dalam meningkatkan kapasitas pendamping desa guna mempersiapkan pelaksanaan program nasional Koperasi Desa Merah Putih di daerah.
Penggerak Swadaya Masyarakat DPMD Kukar, Ahmad Irji’i, mengatakan pelatihan tersebut membekali peserta dengan pemahaman teknis mengenai pembentukan koperasi, pengelolaan usaha, hingga mekanisme penyaluran dana dari pemerintah pusat.
Irji’i menjelaskan bahwa Koperasi Desa Merah Putih merupakan program nasional dengan plafon anggaran Rp3 miliar untuk setiap desa. Namun, dana tersebut belum dapat dicairkan karena masih dalam proses verifikasi.
“Pemerintah pusat masih memproses ribuan proposal dari seluruh Indonesia. Sekitar seribu sudah diverifikasi, 20 ribu sedang dievaluasi, dan puluhan ribu lainnya masih dalam tahap pengajuan,” kata Irji’i.
Di Kukar, tiga desa ditetapkan sebagai pilot project, yakni Desa Batuah, Desa Tanah Datar, dan Desa Sungai Meriam di Kecamatan Anggana. Ketiga desa kini menyiapkan struktur kelembagaan dan rencana usaha koperasi sesuai instruksi pusat.
Program Koperasi Desa Merah Putih diluncurkan secara nasional oleh Presiden Prabowo Subianto pada Agustus 2025. Melalui program ini, setiap desa diinstruksikan membentuk koperasi melalui musyawarah desa sebagai wadah penggerak ekonomi berbasis potensi lokal.
Irji’i menambahkan, penyaluran dana nantinya dilakukan melalui bank-bank BUMN seperti BRI, BNI, Mandiri, dan Bank Syariah Indonesia. Sektor usaha yang dikembangkan meliputi simpan pinjam, agen LPG, pupuk, logistik desa, apotek, gudang pendingin (cold storage), hingga penyimpanan hasil pertanian.
“Cold storage ini disesuaikan dengan kebutuhan desa, misalnya untuk ikan di wilayah pesisir atau sayur-mayur di daerah pertanian,” ujarnya.
Ia menyebut pemerintah pusat juga menyiapkan lahan seluas seribu hektare untuk mendukung pembangunan infrastruktur koperasi. Dari total dana Rp3 miliar, sebagian dialokasikan untuk pembangunan fisik, sementara sisanya digunakan untuk kegiatan operasional.
“Kami berharap koperasi yang sudah terbentuk bisa segera beroperasi setelah mekanisme penyaluran dana ditetapkan. DPMD siap mendampingi agar program ini benar-benar memberi manfaat bagi masyarakat desa,” tandasnya.(adv)

