Kapsul Kunyit Hitam Purwajaya Sabet Juara 1 TTG Unggulan Kukar 2025

TENGGARONG – Inovasi kapsul kunyit hitam yang dikembangkan warga Desa Purwajaya, Kecamatan Loa Janan, meraih Juara 1 Teknologi Tepat Guna (TTG) Unggulan 2025 tingkat Kabupaten Kutai Kartanegara.

Penghargaan tersebut diberikan melalui penilaian yang digelar Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kukar. Capaian ini menjadi pengakuan atas kreativitas Posyantek Bersinar dalam mengolah potensi lokal menjadi produk bernilai tambah.

Ketua Posyantek Bersinar, Supinah, menjelaskan inovasi kapsul ini bermula dari perubahan minat konsumen selama masa pandemi Covid-19. Penjualan rimpang kunyit hitam kering dan serbuk menurun, sehingga kelompoknya mencari format baru yang lebih praktis.

“Orang sekarang lebih suka yang instan, jadi Juli 2024 kami mulai mengemas dalam bentuk kapsul,” ujar Supinah, Rabu (26/11/2025).

Setelah dikemas ulang, respons pasar meningkat pesat, terutama saat dipamerkan dalam berbagai expo. Produk kapsul dinilai lebih mudah dikonsumsi dibanding rimpang yang perlu direbus atau serbuk yang memiliki rasa pahit. Pemasaran pun berkembang melalui Shopee dan TikTok, menjangkau Lampung, Jawa, hingga Muara Kaman.

Peluncuran perdana kapsul kunyit hitam dilakukan pada Juli 2024 di Tabanan, Bali, ketika produk tersebut dibawa oleh KTNA Kukar dalam pameran. Momentum itu memperluas pengenalan produk secara signifikan.

Supinah menyebut total omzet sejak peluncuran hingga Januari 2025 mencapai sekitar Rp15 juta. Produk Kunyit Hitam Borneo dikemas dalam dua pilihan, yakni botol isi 15 kapsul seharga Rp50 ribu dan 30 kapsul seharga Rp100 ribu. Pembayaran juga tersedia melalui QRIS untuk memudahkan konsumen.

Khasiat produk ini makin dikenal setelah mendapat banyak testimoni positif. Sejumlah konsumen menyampaikan manfaatnya untuk stamina, imunitas, maag, gerd, asam lambung, hingga pneumonia. Bahkan beberapa tokoh seperti Kepala KUA, dosen UINSI, dan juri TTG turut memberikan kesaksian.

“Alhamdulillah banyak yang merasakan khasiatnya. Bahkan ada yang menyampaikan membantu memperlambat pertumbuhan sel kanker,” kata Supinah.

Ia menegaskan usaha ini berjalan mandiri tanpa dukungan CSR. Seluruh legalitas—mulai IPRT, KBLI, hingga sertifikasi halal—ditanggung bersama oleh kelompok Dasawisma Anggrek. Dukungan juga datang dari Pemdes Purwajaya serta kelompok wanita tani yang menanam kunyit sebagai bahan baku.

Dengan keberhasilan meraih Juara 1 TTG Unggulan, Supinah berharap inovasi kapsul kunyit hitam dapat terus berkembang dan menjadi produk unggulan daerah.

“Kami berharap kunyit hitam bisa jadi unggulan Kukar dan menyejahterakan penghasilan warga Purwajaya sesuai visi Kukar Idaman Terbaik,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *