TENGGARONG – Pemerintah Desa Kersik di Kecamatan Marangkayu mempercepat transformasi layanan publik berbasis digital dengan memutakhirkan data ekonomi, sosial, dan geografis sebagai prioritas pembangunan 2025.
Kepala Desa Kersik, Jumadi mengatakan, pelayanan publik selama ini berjalan baik, namun penyempurnaan sistem digital menjadi langkah penting agar akses layanan semakin mudah dan data desa tersaji lebih akurat. Upaya ini tidak hanya mempermudah administrasi, tetapi juga memperkuat basis data untuk kebutuhan pembangunan.
“Tahun ini kami fokus menyusun data desa secara lebih rinci, baik ekonomi, sosial, maupun geografis. Website desa juga sedang kami lengkapi supaya semua informasi bisa ditampilkan dengan jelas,” kata Jumadi, Senin (17/11/2025).
Website desa Kersik di alamat kersik.desa.id telah tersedia sejak beberapa waktu lalu, namun pengisian data masih berlangsung untuk memastikan seluruh informasi terunggah secara lengkap.
“Saat ini proses input data masih berlangsung. Kalau semua sudah siap, insyaallah tahun depan informasinya sudah bisa dipublikasikan,” ujarnya.
Jumadi menjelaskan, pembaruan situs bertujuan mempermudah masyarakat maupun lembaga dalam mengakses informasi penting seperti kondisi ekonomi, pemilik lahan, dan dokumen yang terhubung dengan sistem informasi desa. Transparansi ini diyakini mendukung pengambilan keputusan berbasis data.
Selain menjadi pusat informasi, website desa juga difungsikan sebagai platform pelayanan digital. Sejumlah dokumen seperti surat keterangan, data kematian, dan arsip penting lain kini disimpan dalam format digital melalui aplikasi internal.
“Pelayanan lewat aplikasi Android sudah bisa dilakukan, tapi warga tetap memilih datang langsung ke kantor. Padahal dari rumah pun bisa, dan dokumen langsung tercetak,” ucapnya.
Ia mengakui kebiasaan penggunaan teknologi menjadi tantangan tersendiri. Warga masih lebih familiar menggunakan ponsel untuk media sosial dibanding layanan administrasi.
Meski begitu, Jumadi optimistis perubahan akan berjalan seiring meningkatnya literasi digital generasi muda.
“Sebagian besar pengguna layanan masih generasi milenial ke atas yang adaptasinya agak lambat. Namun generasi setelahnya pasti lebih cepat mengikuti perkembangan,” tutupnya.(adv)

