Wakil Bupati Mahakam Ulu (Mahulu), Suhuk, menegaskan harapan besar pemerintah daerah agar Lembaga Adat Besar Dayak Kenyah menjadi organisasi yang solid, berwibawa, dan mampu menjaga nilai adat sebagai penopang pembangunan daerah.
Salah satu perhatian utama adalah pelestarian budaya Dayak Kenyah, yang dinilai mulai kurang melibatkan generasi muda. Menurut Suhuk, anak-anak dan remaja jarang terlihat dalam penampilan seni di berbagai kegiatan adat.
“Setiap acara, yang tampil hampir selalu ibu-ibunya. Anak-anak dan remaja jarang terlihat. Jangan sampai budaya kita hilang ditelan zaman,” ujarnya.
Ia meminta pengurus baru lembaga adat untuk aktif mengajak generasi muda mempelajari dan terlibat dalam kegiatan kesenian serta adat. “Mari kita bangkitkan kembali budaya kita. Libatkan generasi muda agar adat Dayak Kenyah tetap hidup dan tidak terlupakan,” tambah Suhuk.
Wabup juga menekankan pentingnya organisasi adat yang kuat dan kompak. “Lembaga adat harus menjadi organisasi yang solid dan berwibawa. Kalau lembaga adat kuat, maka fungsi dan perannya berjalan optimal dan memberi dampak besar bagi kemajuan daerah,” tegasnya.
Suhuk menekankan, pemerintah daerah tidak bisa bekerja sendiri. Kolaborasi dengan lembaga adat menjadi kunci untuk mewujudkan visi “Mahakam Ulu Maju, Melaju, Merata, dan Berkelanjutan”. Ia mendorong pengurus adat agar terus menjalin komunikasi dan kerja sama dengan pemerintah serta seluruh elemen masyarakat demi keberlanjutan budaya dan pembangunan daerah.

