Isu lingkungan dan permukiman menjadi prioritas utama pembangunan di Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu). Bupati Angela Idang Belawan menekankan bahwa pembangunan daerah tidak bisa berjalan optimal tanpa memastikan sanitasi layak, pengelolaan sampah, dan kawasan permukiman yang sehat.
Sebagai wilayah hulu Sungai Mahakam, Mahulu dituntut membangun dengan tetap menjaga keseimbangan sosial, ekonomi, dan kelestarian lingkungan. “Pokja PKP harus menjadi forum strategis untuk memastikan pembangunan berkelanjutan, khususnya terkait perumahan, sanitasi, dan permukiman,” ujar Bupati Angela.
Angela mengungkapkan, akses sanitasi layak di Mahulu sudah mencapai 91,2 persen, namun sanitasi aman masih 0 persen. Kondisi ini menjadi tantangan besar yang harus diselesaikan secara kolaboratif. “Sanitasi aman bukan tugas satu dinas. Semua pihak harus bergerak,” tegasnya.
Selain itu, pengelolaan sampah menjadi perhatian utama. Mahulu hingga kini belum memiliki Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) yang memadai, sehingga pemerintah mendorong percepatan pembangunan sistem pengelolaan sampah terpadu. “Kita tidak bisa lagi memakai pola kumpul-buang. Sudah saatnya beralih ke pengelolaan yang berkelanjutan,” tambah Angela.
Sebagai bentuk komitmen, Pemkab Mahulu menandatangani kesepakatan bersama untuk menuntaskan Pilar Pertama Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM): Stop Buang Air Besar Sembarangan. Selain itu, pemerintah menyiapkan pembangunan IPAL di kampung-kampung secara bertahap hingga 2029 untuk memperkuat akses sanitasi aman bagi masyarakat.
Bupati Angela menekankan pentingnya menjaga lingkungan dan memperkuat perilaku hidup sehat. “Mari kita jaga lingkungan dan memperkuat perilaku hidup sehat agar Mahulu benar-benar menjadi kabupaten yang sehat, maju, dan berkelanjutan,” tutupnya.

