Wabup Mahulu Optimistis Pembangunan Jalan Tering–Ujoh Bilang Rampung Sesuai Target 2027

Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) menegaskan harapannya agar progres pembangunan jalan darat yang menghubungkan Kabupaten Kutai Barat (Kubar) dengan Kabupaten Mahulu dapat selesai sesuai target. Jalan sepanjang 140 kilometer ini dinilai krusial untuk membangun konektivitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi di Mahulu.

Wakil Bupati (Wabup) Mahulu, Suhuk, menjelaskan bahwa sebelumnya Pemerintah Provinsi Kaltim telah menyiapkan anggaran sebesar Rp165 miliar untuk pekerjaan pada tahun 2026, sebelum adanya pemotongan Dana Bagi Hasil (DBH).

“Nanti kita lihat lagi berapa setelah pemotongan DBH, berapa yang bisa digunakan oleh provinsi. Harapan kita, pada 2027 seluruh jalan dari Tering ke Ujoh Bilang sudah bisa dilalui secara fungsional, baik oleh kendaraan roda dua maupun roda empat,” ujar Suhuk.

Ia menambahkan, pengerjaan yang bersumber dari APBD Provinsi Kaltim ditargetkan rampung pada akhir 2025, sedangkan proyek yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dijadwalkan selesai pada akhir 2027.

“Kita semua berharap, pada 2027 dari titik nol sampai STA 140 sudah bisa dilalui dengan baik, sehingga masyarakat Kutai Barat dan Mahakam Ulu dapat menikmati manfaat jalan ini dengan nyaman, seperti yang diharapkan selama ini,” jelasnya.

Pemerintah menargetkan bahwa ruas jalan sepanjang 140 kilometer tersebut nantinya akan memiliki kualitas jalan yang baik dan aman untuk dilalui. Pekerjaan yang bersumber dari APBN akan mencakup tiga paket proyek hingga 2027, termasuk pembangunan 11 jembatan, dengan hasil akhir berupa lapisan aspal.

Desain jalan ini menggabungkan dua tipe konstruksi, yakni aspal dan rigid (beton). Selain itu, dilakukan juga metode cut and fill untuk pemangkasan tanjakan, sehingga beban kendaraan dapat berkurang saat mengangkut barang maupun penumpang.

Menurut Suhuk, pembangunan jalan ini bukan sekadar proyek infrastruktur, tetapi menjadi ikon konektivitas yang mendorong pemerataan pembangunan, meningkatkan mobilitas masyarakat, serta memperkuat akses ekonomi lokal. Dengan rampungnya jalan ini, diharapkan arus barang dan jasa antara Mahulu dan Kutai Barat semakin lancar, sekaligus membuka peluang investasi dan pengembangan wilayah pedalaman.

“Ini bukan hanya soal jalan, tetapi tentang membuka akses untuk masyarakat, meningkatkan kesejahteraan, dan memperkuat integrasi daerah di Kalimantan Timur,” pungkas Suhuk.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *