Mahulu Genjot Kemandirian Pangan Usai Kelangkaan Beras 2025

MAHAKAM ULU — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mahakam Ulu (Mahulu) bergerak cepat memperkuat ketahanan pangan daerah setelah wilayah tersebut sempat mengalami kelangkaan beras pada Juli–Agustus 2025. Fokus utama kini diarahkan pada upaya kemandirian pangan masyarakat dengan memperluas lahan pertanian dan membangun areal persawahan baru.
Bupati Mahakam Ulu, Angela Idang Belawan, menegaskan bahwa kejadian kelangkaan beras beberapa waktu lalu menjadi pelajaran penting bagi pemerintah daerah untuk tidak lagi bergantung penuh pada pasokan dari luar daerah.
“Mahulu harus bisa mandiri. Kita tidak boleh terus bergantung pada distribusi dari luar, apalagi jika akses logistik terganggu. Karena itu pembangunan sawah baru dan penguatan produksi lokal akan kita percepat,” ujar Angela.
Pemkab Mahulu saat ini tengah menyiapkan perluasan lahan pertanian di sejumlah kecamatan. Program pembukaan sawah baru juga dicanangkan untuk meningkatkan produksi padi lokal, mengingat kondisi geografis Mahulu yang selama ini bergantung pada pasokan dari Kutai Barat dan daerah lain.
Upaya ini dibarengi dengan pendampingan kepada kelompok tani, penyediaan benih unggul, serta pemanfaatan alat mesin pertanian (alsintan) yang lebih modern.
Kelangkaan beras yang terjadi pada pertengahan 2025 disebut Angela menjadi momentum evaluasi besar bagi daerah. Selain faktor distribusi yang terkendala cuaca dan akses, minimnya produksi lokal juga memperparah kondisi.
“Ke depan, stok pangan kita harus stabil. Mahulu punya potensi lahan, tinggal bagaimana kita mengelolanya dengan baik,” tegasnya.
Pemerintah daerah juga akan melibatkan peran kampung, lembaga adat, dan kerja sama dengan pemerintah provinsi untuk memperkuat kapasitas pertanian.
“Ini bukan hanya program pemerintah, tetapi gerakan bersama. Ketahanan pangan hanya bisa tercapai kalau masyarakat ikut terlibat,” ucap Angela.
Dengan strategi perluasan lahan, pembangunan sawah baru, serta penguatan produksi lokal, Pemkab Mahulu optimistis krisis pangan serupa tidak akan terulang di masa mendatang. Pemerintah berharap program ini mampu menciptakan Mahulu yang lebih mandiri dan tangguh menghadapi tantangan pangan ke depan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *