60 Persen Pengendara di Mahakam Ulu Kedapatan Tak Pakai Helm, Operasi Keselamatan Terus Digencarkan

UJOH BILANG — Rendahnya kesadaran menggunakan helm di Mahakam Ulu kembali menjadi perhatian pemerintah daerah. Dalam inspeksi keselamatan yang dilakukan dalam beberapa waktu terakhir, tim gabungan menemukan mayoritas pengendara masih mengabaikan aturan keselamatan dasar.

Operasi yang dikenal sebagai mini operation ini melibatkan Dinas Perhubungan (Dishub) Mahakam Ulu, kepolisian, aparat kecamatan, dan petugas lapangan lainnya. Inspeksi dilakukan di titik-titik yang dinilai rawan pelanggaran serta jalur padat mobilitas warga.

Dari hasil pemeriksaan terbaru, sekitar 60 persen pengendara motor tercatat tidak menggunakan helm, baik saat menempuh perjalanan jauh maupun berkendara jarak dekat di dalam kampung. Temuan tersebut mengindikasikan bahwa risiko kecelakaan masih belum dianggap serius oleh sebagian masyarakat.

Kabid Lalu Lintas dan Angkutan Dishub Mahulu, Papilius Panyu, mengatakan bahwa operasi gabungan digelar tidak hanya untuk menegur pelanggaran, tetapi juga untuk memberikan edukasi langsung kepada masyarakat di lapangan.

“Helm itu pelindung utama saat terjadi kecelakaan. Banyak yang menganggap tidak perlu kalau jarak dekat, padahal risiko bisa terjadi di mana saja. Kesadaran ini harus benar-benar ditanamkan,” ujar Papilius.

Dalam operasi tersebut, pengendara yang melakukan pelanggaran langsung diberhentikan dan diberi penjelasan mengenai aturan keselamatan. Yang menarik, tim juga menyediakan helm standar gratis untuk pengendara yang tidak memiliki helm sama sekali. Namun pemberian tersebut dilakukan secara selektif dan tidak sembarangan.

Pengendara penerima helm wajib menunjukkan SIM dan STNK serta membuat komitmen untuk selalu menggunakan helm ketika berkendara. Dishub menilai langkah ini penting agar bantuan tidak hanya menjadi simbolis, tetapi berdampak pada perubahan perilaku pengguna jalan.

Kepala Dinas Perhubungan Mahakam Ulu, Fransiskus Xaverius Lawing, sebelumnya telah menegaskan bahwa peningkatan keselamatan harus menjadi perhatian bersama, terutama karena banyak kecelakaan terjadi akibat kelalaian sederhana seperti mengabaikan perlengkapan keselamatan.

“Kadang-kadang kecelakaan terjadi hanya karena hal kecil seperti mengabaikan perlengkapan keselamatan. Keselamatan ini tidak bisa ditawar,” tegas Fransiskus dalam pernyataannya saat membahas komitmen keselamatan transportasi di Mahulu.

Operasi gabungan ini akan terus digelar secara berkala sebagai langkah membangun budaya tertib berlalu lintas. Dishub berharap kebiasaan menggunakan helm tidak hanya muncul saat operasi berlangsung, tetapi menjadi bagian dari perilaku sehari-hari masyarakat.

“Tujuan kami bukan hanya menindak pelanggaran, tapi membuat masyarakat benar-benar peduli dengan keselamatan dirinya sendiri dan orang lain,” tutup Papilius.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *