Proyek Perubahan Dishub Mahulu Mulai Dijalankan, Fokus Keselamatan Transportasi Diutamakan

Dinas Perhubungan Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) mulai mengimplementasikan Proyek Perubahan atau Proper sebagai langkah strategis untuk memperkuat tata kelola keselamatan transportasi di daerah. Program ini lahir dari komitmen pemerintah daerah dalam mendorong inovasi pelayanan publik sekaligus meningkatkan standar keselamatan pada sektor transportasi darat dan sungai yang selama ini menjadi urat nadi mobilitas warga.

Kepala Dinas Perhubungan Mahulu, Fransiskus Xaverius Lawing, menyatakan bahwa Proper bukan sekadar dokumen kerja atau laporan administratif, melainkan panduan operasional agar seluruh upaya keselamatan transportasi di Mahulu dapat berlangsung terstruktur dan menghasilkan dampak nyata di lapangan. Ia menekankan bahwa keberadaan program tersebut memastikan setiap langkah pembaruan memiliki ukuran keberhasilan yang jelas dan dapat dijaga keberlanjutannya.

Dalam implementasinya, Proyek Perubahan yang dijalankan Dishub Mahulu mencakup tiga fokus besar. Pertama, penguatan kelembagaan keselamatan transportasi agar seluruh pemangku kepentingan memiliki peran yang jelas dan saling terhubung dalam upaya pencegahan kecelakaan. Kedua, pengembangan sarana serta standar keselamatan minimum yang relevan dengan karakter geografis Mahulu. Ketiga, peningkatan literasi keselamatan bagi masyarakat, terutama pelajar, remaja, dan pengguna transportasi umum agar kesadaran terhadap keselamatan tumbuh sebagai budaya bersama.

Frans menjelaskan bahwa keselamatan transportasi di daerah perbatasan ini tidak bisa ditangani secara parsial. Kondisi geografis Mahulu yang memiliki dominasi akses sungai serta jaringan jalan yang masih berkembang menuntut pemerintah untuk melakukan pendekatan yang adaptif dan inovatif. Menurutnya, kebijakan keselamatan harus disesuaikan dengan realitas lapangan yang kerap berubah dan membutuhkan strategi khusus yang berbeda dengan wilayah lain di Kalimantan Timur.

Sejumlah implementasi Proper kini mulai dijalankan Dishub Mahulu. Pemerintah daerah telah membentuk Forum Lalu Lintas lintas sektor sebagai wadah koordinasi bersama berbagai instansi, termasuk Polres, BPBD, Dinas PUPR, serta pemerintah kampung. Di beberapa titik rawan, Dishub juga menambah sarana keselamatan seperti rambu dan perlengkapan keselamatan minimum. Selain itu, pencatatan manifest penumpang kini mulai didigitalisasi melalui program Sistem Informasi Pencatatan Data Penumpang Umum Sungai (SIPAUS), sehingga data keberangkatan dan keamanan penumpang lebih terdokumentasi.

Di sisi edukasi, Dishub mulai menyasar sekolah-sekolah dan komunitas remaja untuk membangun kesadaran keselamatan sejak dini. Kampanye ini diarahkan untuk menumbuhkan budaya aman dalam menggunakan transportasi air maupun darat, sehingga risiko kecelakaan dapat ditekan bukan hanya melalui sarana teknis, tetapi juga melalui perubahan perilaku masyarakat.

Frans menegaskan bahwa keberhasilan Proper sangat bergantung pada kolaborasi dan partisipasi publik. Dishub, kata dia, tidak mungkin bekerja sendiri mengingat seluruh proses keselamatan transportasi melibatkan banyak sektor. Ia berharap kerja sama antarlembaga dapat terus terbangun, sehingga budaya keselamatan dapat berkembang menjadi kesadaran kolektif di Mahakam Ulu.

“Kalau perubahan ini bisa terus dijaga, kita bukan hanya memperbaiki sistem, tetapi membangun budaya keselamatan yang melekat di kehidupan masyarakat. Itu tujuan besarnya,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *