MAHULU — Pemerintah daerah tengah menyusun rencana aksi keselamatan transportasi berbasis audit lapangan. Data yang dihimpun melalui inspeksi jalur darat dan sungai akan digunakan sebagai dasar penyusunan kebijakan dan prioritas pembangunan.
Audit ini dilakukan oleh tim Satria Mahulu melalui survei lapangan langsung. Setiap potensi bahaya diberi kategori tingkat risiko, kemudian dipadukan dengan kebutuhan anggaran dan urgensi pengamanan. Hasilnya, program keselamatan akan lebih tepat sasaran.
Kepala Dinas Perhubungan Mahakam Ulu, Fransiskus Xaverius Lawing, menegaskan bahwa audit bukan formalitas tahunan. Ia menilai langkah ini harus berujung pada pembangunan nyata.
“Laporannya bukan hanya disimpan. Ini adalah pijakan agar transportasi di Mahulu lebih aman,” tegasnya.
Laporan audit tidak hanya berisi rekomendasi sarana fisik, seperti rambu atau pagar pengaman. Di dalamnya juga terdapat rekomendasi regulasi, penegakan hukum keselamatan, hingga edukasi masyarakat dan pelatihan motoris sungai.
Menurut Fransiskus, keselamatan transportasi hanya bisa terwujud jika masyarakat juga ikut menjaga fasilitas keselamatan.
“Kami berharap masyarakat ikut menjaga fasilitas keselamatan dan mematuhi aturan. Keselamatan adalah tanggung jawab bersama,” ujarnya.
Rencana aksi keselamatan ini akan dipaparkan dalam forum koordinasi lintas instansi, sebelum diintegrasikan dalam usulan pembangunan daerah. Dengan pendekatan berbasis audit, keselamatan transportasi di Mahulu diharapkan meningkat secara signifikan dalam beberapa tahun ke depan.

