Ujoh Bilang – Bupati Mahakam Ulu (Mahulu), Angela Idang Belawan, menegaskan bahwa tradisi nugal—ritual menanam padi secara adat—merupakan warisan budaya yang harus terus dijaga sebagai identitas masyarakat Mahulu sekaligus simbol kuatnya nilai kebersamaan.
Hal itu disampaikannya saat menghadiri kegiatan nugal bersama masyarakat di salah satu kampung di Mahulu, yang setiap tahun rutin dilaksanakan sebagai tanda dimulainya musim tanam. Tradisi ini bukan hanya proses bercocok tanam, tetapi juga mengandung doa, harapan, serta solidaritas sosial antarwarga.
“Nugal bukan sekadar menanam padi, tetapi menanam harapan, kebersamaan, dan semangat gotong royong. Tradisi ini adalah identitas kita, dan harus terus kita jaga,” ujar Bupati Angela.
Ia menjelaskan bahwa nugal memiliki filosofi mendalam bagi masyarakat Mahakam Ulu. Prosesi yang melibatkan seluruh unsur komunitas ini menjadi wujud nyata bahwa masyarakat Mahulu selalu mengedepankan kerja sama dan hidup dalam harmoni dengan alam.
Bupati Angela juga menilai tradisi tersebut memiliki nilai strategis dalam menjaga ketahanan pangan lokal. Dengan mempertahankan pola tanam berbasis kearifan lokal, masyarakat tetap mampu memenuhi kebutuhan pangan sekaligus menjaga keberlanjutan lingkungan.
“Tradisi ini mengajarkan kemandirian pangan dan cara hidup yang selaras dengan alam. Di tengah perkembangan zaman, kita tidak boleh melupakan akar budaya yang telah menjaga kita selama ini,” tambahnya.
Dalam kesempatan itu, Angela mendorong masyarakat terutama generasi muda untuk ikut terlibat dalam pelestarian tradisi pertanian dan upacara adat. Ia menyebut bahwa melestarikan budaya bukan hanya menjalankan ritual, tetapi memastikan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya tetap hidup.
“Anak-anak muda harus bangga dengan budaya Mahulu. Ketika kita menjaga tradisi nugal, kita sebenarnya menjaga identitas dan masa depan Mahakam Ulu,” tegasnya.
Bupati menutup dengan harapan agar tradisi nugal terus menjadi sarana mempererat hubungan antarwarga dan menjadi simbol bahwa pembangunan Mahulu harus berjalan seiring dengan pelestarian budaya.

