Disdikpora PPU Gelar Festival Layang-Layang 2024, Anak-anak Didorong Aktif di Luar Ruangan

PENAJAM — Kekhawatiran akan ketergantungan anak-anak pada perangkat elektronik seperti gadget semakin meningkat. Menyikapi hal ini, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) menggandeng Komite Ekonomi Kreatif (Ekraf) menggelar Festival Layang-Layang 2024. Festival ini bertujuan untuk mengembalikan minat generasi muda terhadap olahraga tradisional yang jarang dimainkan oleh anak-anak masa kini.

Acara ini berlangsung di Pantai Corong, Kelurahan Tanjung Tengah, dan dibuka secara langsung oleh Penjabat (Pj) Bupati PPU, Muhammad Zainal Arifin, pada Sabtu (12/10).

Penjabat (Pj) Bupati PPU, Muhammad Zainal Arifin, menyatakan apresiasinya terhadap penyelenggaraan festival tersebut, mengingat olahraga rakyat seperti layang-layang telah jarang dimainkan oleh anak-anak zaman sekarang, terutama generasi Gen-Z.

“Melalui festival ini, kita harapkan anak-anak di Kabupaten PPU dapat lebih aktif beraktivitas di luar ruangan dan berinteraksi dengan lingkungan sekitar,” jelasnya.

Zainal menambahkan, “Dengan demikian, anak-anak tidak lagi bergantung pada gadget.”

Lebih lanjut, Zainal berharap Festival Layang-Layang ini bisa menjadi agenda tahunan yang berkesinambungan untuk menghidupkan kembali olahraga tradisional yang sarat nilai budaya dan pendidikan.

“Terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi mempersiapkan festival ini hingga terlaksana. Ini juga menjadi hiburan yang efektif dalam menggalakkan olahraga tradisional masyarakat,” ungkapnya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Disdikpora PPU, Andi Singkeru, menyatakan antusiasme masyarakat sangat tinggi terhadap kegiatan ini. Sebanyak 76 peserta, tidak hanya dari PPU, tetapi juga dari Balikpapan, Tenggarong, dan Paser, turut meramaikan Festival Layang-Layang 2024.

“Festival ini bukan hanya sekadar ajang hiburan, melainkan juga sebagai sarana untuk memperkenalkan olahraga rakyat kepada generasi muda,” jelas Andi.

Andi juga berharap melalui kegiatan ini, generasi muda dapat lebih mengenal permainan layang-layang dan mengurangi ketergantungan pada gadget.(adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *