TENGGARONG – Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) mendampingi tim penilai dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Kalimantan Timur (Kaltim) melakukan verifikasi lapangan lomba Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) 2025 di Kelurahan Baru, Kecamatan Tenggarong, Selasa (28/10/2025).
Kegiatan tersebut menandai langkah penting bagi Kelurahan Baru yang berhasil menembus tiga besar tingkat provinsi, bersaing dengan Kelurahan Dadi Mulya dari Kota Samarinda dan Kelurahan Waru dari Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).
Lurah Baru, Bayu Ramanda Bani Nugraha, memaparkan berbagai inovasi dan praktik gotong royong yang telah menjadi budaya masyarakat. Dalam presentasinya, Bayu menekankan pentingnya sistem administrasi dan dokumentasi yang tertib untuk mencatat seluruh kegiatan sosial kemasyarakatan di wilayahnya.
“Sebagai pengampu lembaga kemasyarakatan tingkat kelurahan, kami menjalankan tugas menghimpun, mencatat, mengolah, menyimpan, dan mengirim seluruh dokumentasi kegiatan masyarakat dengan baik,” ujar Bayu.
Menurutnya, gotong royong di Kelurahan Baru tidak hanya berkaitan dengan kerja bakti lingkungan, tetapi juga mencerminkan aktivitas ekonomi warga yang saling menopang.
“Dari data yang kami kumpulkan, nilai kegiatan masyarakat yang dikonversi dalam bentuk uang mencapai lebih dari Rp5 miliar. Angka terakhir yang kami laporkan sekitar Rp4,9 miliar,” jelasnya.
Bayu menegaskan, capaian Kelurahan Baru menjadi finalis tiga besar bukan hasil dari persiapan instan, melainkan buah dari kerja rutin dan konsistensi aparatur kelurahan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
“Sebetulnya tidak ada persiapan khusus, karena ini pekerjaan rutin. Kuncinya adalah bagaimana kami merespons cepat setiap hal yang masuk, termasuk melalui aplikasi Serikandi. Tidak semua wilayah menindaklanjuti itu secara serius, tapi kami pastikan setiap surat yang masuk segera kami tanggapi,” katanya.
Ia menambahkan, nilai gotong royong di Kelurahan Baru juga tercermin dari berbagai kegiatan keagamaan dan sosial, mulai dari peran rumah ibadah, iuran warga, hingga kegiatan rukun kematian dan penyembelihan hewan kurban.
“Hampir setengah persen perputaran ekonomi masyarakat berasal dari kegiatan kurban. Tapi ini bukan sekadar tentang uang, melainkan wujud nyata kebersamaan warga,” ucap Bayu.
Dengan semangat kolaborasi dan partisipasi warga yang tinggi, Bayu optimistis Kelurahan Baru mampu meraih juara pertama di tingkat provinsi.
“Insyaallah kami yakin bisa juara. Semua variabel sudah kami penuhi. Saya juga memantau proses penilaian di Kelurahan Waru dan Dadi Mulya, dan kami terus belajar dari hal-hal baik di sana,” tuturnya.
Sekretaris DPMD Kukar, Yusran Darma, yang turut mendampingi tim verifikasi, mengapresiasi antusiasme dan kesiapan Kelurahan Baru bersama lembaga kemasyarakatannya dalam menyambut penilaian BBGRM.
“Persiapan yang dilakukan sangat baik. Kami berharap hasilnya maksimal dan membawa Kelurahan Baru menjadi juara pertama di tingkat provinsi,” pungkas Yusran.(adv)

