Layanan Air Bersih di Kukar Meningkat, DPMD Perkuat Program Berbasis Masyarakat

TENGGARONG – Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMD) Kutai Kartanegara memperluas layanan air bersih di desa-desa melalui program berbasis pemberdayaan warga yang menunjukkan progres signifikan.

Penerapan program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) menjadi pendorong utama meningkatnya akses air layak konsumsi. Berdasarkan data terbaru, lebih dari 80 persen desa di Kukar telah menikmati pasokan air bersih. Sebagian desa lainnya masih berada pada tahap pembangunan jaringan maupun perbaikan fasilitas.

Kepala DPMD Kukar, Arianto, menegaskan bahwa pemenuhan air bersih adalah layanan dasar yang wajib dipenuhi pemerintah.

“Air bersih adalah hak setiap orang. Tapi perlu dipahami bahwa tidak semua daerah dapat dibangunkan PDAM karena kondisi wilayah dan ketersediaan anggaran berbeda-beda,” ujarnya.

Untuk menjawab kebutuhan tersebut, Pemkab Kukar menerapkan sarana air bersih berbasis masyarakat yang dikelola langsung oleh warga desa. Saat ini, lebih dari 60 desa telah memiliki jaringan dan bak penampungan, dengan sekitar 70 persen fasilitas berfungsi optimal. Desa Sedulang di Muara Kaman, Menamang Kiri, dan Batuq menjadi contoh wilayah yang telah merasakan manfaat program ini.

“Kami terus memantau perkembangan setiap desa, terutama yang masih mengalami kendala teknis,” kata Arianto.

Dalam implementasinya, DPMD Kukar menggandeng Bappeda, Dinas Perkim, dan PDAM untuk memastikan pembangunan infrastruktur sesuai kebutuhan dan karakteristik wilayah. Pembinaan kelembagaan desa juga dilakukan agar pengelolaan fasilitas air bersih dapat berkelanjutan.

“Kami ingin masyarakat berperan aktif. Ketika fasilitas sudah berdiri, mereka harus mampu mengelola, merawat, dan memastikan layanan tetap berjalan,” tuturnya.

Meski progresnya positif, Arianto mengakui masih ada tantangan di lapangan. Salah satu yang sering ditemui adalah pemahaman warga mengenai batas pembangunan. Pemerintah menyiapkan instalasi hingga titik kran di depan rumah, sementara sambungan ke dalam rumah menjadi tanggung jawab warga, kecuali bagi keluarga kurang mampu yang mendapat bantuan tambahan.

DPMD Kukar menargetkan seluruh desa dapat menikmati layanan air bersih secara menyeluruh dan berkelanjutan.

“Progresnya berjalan baik dan akan terus kami kawal sampai seluruh desa benar-benar terlayani,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *