UJOH BILANG — Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu melalui Dinas Perhubungan (Dishub) terus mendorong modernisasi layanan transportasi sungai. Salah satu langkah terbaru yang mulai diterapkan adalah SIPAUS (Sistem Pencatatan Penumpang Angkutan Sungai), sebuah sistem digital yang dirancang untuk mencatat identitas penumpang secara cepat dan akurat.
Terobosan ini hadir sebagai bentuk adaptasi terhadap kebutuhan pendataan penumpang yang lebih tertib, mengingat sungai masih menjadi jalur utama mobilitas warga dari hulu hingga perbatasan Mahulu. Dengan data penumpang yang tercatat rapi, pengawasan keselamatan dapat dilakukan lebih efektif, terutama pada transportasi speedboat, longboat, dan kapal sungai.
Kepala Dinas Perhubungan Mahakam Ulu, Fransiskus Xaverius Lawing, mengatakan bahwa SIPAUS dikembangkan untuk menjawab kelemahan sistem manual yang selama ini masih banyak digunakan oleh motoris dan pemilik armada.
“SIPAUS ini merupakan inovasi yang kita kembangkan untuk memastikan pencatatan atau manifest penumpang dilakukan secara digital. Dengan sistem ini, data penumpang tercatat lebih rapi, akurat, dan mudah diakses,” ujarnya.
Sebelumnya, manifest penumpang dicatat secara tulisan tangan pada buku daftar atau kertas formulir. Cara tersebut tidak hanya memakan waktu, tetapi juga menyulitkan proses pengawasan serta rawan terlewat jika terjadi situasi darurat. SIPAUS menawarkan keterhubungan data yang dapat diakses secara real-time.
“Dengan pencatatan digital, kita bisa mengetahui jumlah penumpang, identitas, hingga tujuan perjalanan secara real-time. Ini sangat membantu dalam pengawasan keselamatan, terutama untuk mencegah kelebihan muatan,” jelasnya.
Fransiskus juga menyampaikan bahwa penerapan SIPAUS dilakukan secara bertahap melalui pendampingan ke motoris dan pemilik armada di sejumlah dermaga sungai. Langkah tersebut memastikan sistem baru ini tidak hanya diperkenalkan, tetapi juga benar-benar dipahami dan dijalankan dengan disiplin.
“Kami berharap program SIPAUS ini dapat meningkatkan kedisiplinan motoris dan pemilik armada dalam mencatat penumpang. Selain itu, masyarakat juga akan merasakan manfaat keamanan yang lebih baik,” tambah Fransiskus.
Dishub menargetkan SIPAUS tidak hanya menjadi alat pendataan, tetapi juga dasar untuk membangun tata kelola transportasi sungai berbasis teknologi yang lebih profesional. Sistem tersebut diproyeksikan dapat terintegrasi dengan layanan keselamatan dan pengawasan pelayaran.
Menurut Fransiskus, modernisasi ini merupakan pijakan awal menuju perbaikan layanan sungai secara menyeluruh.
“Kami ingin memastikan bahwa setiap aktivitas transportasi sungai di Mahakam Ulu berlangsung aman dan terdata dengan baik. SIPAUS adalah bagian dari upaya kami untuk menghadirkan pelayanan yang lebih maju,” pungkasnya.

