BALIKPAPAN — Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) terus mendorong transformasi pendidikan. Bupati Mahulu, Angela Idang Belawan, menegaskan komitmen memperkuat kualitas guru dan kepala sekolah melalui percepatan literasi digital serta penerapan Joyful Learning sejak pendidikan usia dini.
Hal itu disampaikan saat membuka Pelatihan Tenaga Pendidik PAUD, SD, SMP serta Lokakarya Penilaian Kinerja Kepala Sekolah se-Kabupaten Mahulu di Balikpapan, Jumat (21/11/2025).
Dalam sambutannya, Angela menyebut guru dan kepala sekolah adalah “pejuang pengetahuan dan pilar pembentuk akhlak generasi masa depan”. Ia menekankan pentingnya tenaga pendidik untuk semakin melek digital di tengah pesatnya perkembangan teknologi.
“Kita hidup dalam era perubahan yang amat cepat. Karena itu, guru dituntut memperbarui wawasan dan menguasai teknologi agar pembelajaran lebih modern, kreatif, dan inovatif,” tegas Angela.
Bupati juga menyoroti perlunya perubahan metode pengajaran agar suasana belajar menjadi lebih menyenangkan. Ia bahkan mengaku baru melihat langsung bagaimana pembelajaran matematika dapat dibuat interaktif dan mudah dipahami.
“Selama ini saya tahu belajar matematika itu membosankan. Tetapi malam ini saya baru tahu kalau dipraktikkan dengan cara yang tepat, matematika itu semudah dan semenyenangkan itu,” ujarnya.
Penekanan serupa disampaikan untuk pendidikan anak usia dini. Angela menilai Joyful Learning harus menjadi roh pembelajaran sejak PAUD.
“Meningkatkan minat belajar sejak dini adalah pondasi utama. Saya melihat Joyful Learning belum diterapkan optimal di Mahulu, dan ini harus kita perbaiki,” tegasnya.
Di sisi lain, Bupati menyoroti tantangan besar dalam pemerataan pendidikan, terutama di wilayah perbatasan. Ia menerima laporan masih adanya anak-anak di Long Apari yang tidak mendapatkan pelajaran memadai karena guru sibuk dengan urusan lain.
“Saya mendapatkan informasi, ada anak-anak yang belum mendapat pembelajaran optimal karena guru melakukan pekerjaan lain. Ini harus kita benahi,” katanya.
Angela juga berpesan kepada para guru untuk benar-benar hadir sebagai orang tua kedua bagi para siswa.
“Dari bapak ibu, karakter dan masa depan anak-anak Mahulu dibentuk. Saya ingin mereka bisa bersaing secara mandiri, bukan bergantung pada jalur atau hak khusus,” ujarnya.
Selain mendorong modernisasi pendidikan, Angela meminta para guru memanfaatkan teknologi yang ada.
“Sekarang semua punya handphone. Tolong gunakan bukan hanya untuk komunikasi, tapi juga untuk belajar. Dunia sudah terbuka lewat teknologi,” pesannya.
Angela memastikan pelatihan seperti ini akan terus ditingkatkan agar dampaknya lebih besar bagi peningkatan mutu pendidikan Mahulu.
“Saya yakin tiga hari tidak cukup. Kalau memungkinkan, pelatihannya nanti kita gelar di Mahulu dan dengan durasi lebih panjang,” katanya.
Bupati menutup sambutannya dengan apresiasi kepada seluruh guru yang tetap mengabdi di tengah berbagai keterbatasan.
“Saya sangat berterima kasih atas dedikasi bapak ibu semua. Walaupun kondisi kita terbatas, bapak ibu tidak pernah menyerah,” pungkasnya.

