Paving Block dari Limbah Plastik Jadi Solusi Lingkungan dan Ekonomi di Mahulu

Pelatihan pembuatan paving block berbahan limbah plastik yang digelar di BPU Ujoh Bilang menjadi salah satu langkah konkret Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu dalam mendorong solusi pengelolaan sampah yang inovatif dan berkelanjutan. Melalui kegiatan yang difasilitasi Dinas Lingkungan Hidup ini, masyarakat diperkenalkan pada cara mengolah sampah plastik, yang selama ini sulit terurai—menjadi produk bernilai tinggi dan bermanfaat bagi kebutuhan infrastruktur.

Paving block berbahan limbah plastik memiliki sejumlah keunggulan. Selain membantu mengurangi volume sampah, produk ini lebih tahan lama, fleksibel terhadap perubahan cuaca, lebih kedap air, dan tidak mudah retak. Karena sifatnya yang kuat serta permukaan yang stabil, paving block plastik cocok digunakan untuk halaman rumah, jalur pejalan kaki, area publik, hingga pembangunan fasilitas sederhana di kampung-kampung.

Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, drg. Agustinus Teguh Santoso, M.Adm., Kes., menilai inovasi ini sebagai langkah strategis yang sejalan dengan tantangan pengelolaan sampah di wilayah pedalaman. Ia menekankan bahwa pendekatan berbasis daur ulang tidak hanya menyelesaikan masalah lingkungan, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi nyata.

“Limbah plastik selama ini menjadi persoalan serius, terutama di daerah yang belum memiliki fasilitas pengelolaan sampah yang memadai. Dengan teknologi sederhana seperti ini, masyarakat bisa mengolah sendiri sampah yang ada di sekitar mereka menjadi produk yang kuat, bermanfaat, dan memiliki nilai jual,” ujarnya.

Ia juga menambahkan bahwa keterampilan ini dapat mendorong kelompok masyarakat untuk membangun usaha mandiri berbasis daur ulang. “Ini peluang ekonomi. Jika dikembangkan secara konsisten, paving block dari plastik bisa menjadi produk unggulan lokal yang tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga meningkatkan pendapatan rumah tangga,” jelasnya.

Selain manfaat ekonomi dan lingkungan, Agustinus berharap pelatihan ini dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam mengelola sampah dari rumah tangga dan lingkungannya. Menurutnya, keberhasilan pengurangan sampah tidak hanya bergantung pada fasilitas, tetapi pada komitmen warga untuk mengolah dan memanfaatkannya secara kreatif.

Pelatihan ini diharapkan menjadi titik awal bagi masyarakat Mahulu dalam memaksimalkan pemanfaatan limbah menjadi produk inovatif dan berkelanjutan. Jika terus diperluas, paving block dari sampah plastik berpotensi menjadi salah satu solusi unggulan daerah dalam mewujudkan lingkungan yang lebih bersih sekaligus memperkuat ekonomi lokal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *