Pemkab Mahulu Perkuat Tata Kelola Kampung Lewat Digitalisasi dengan SIPEKA dan SRIKANDI

Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) terus mendorong transformasi digital sebagai bagian dari upaya memperkuat tata kelola pemerintahan di tingkat kampung. Bupati Mahulu, Angela Idang Belawan, menegaskan penerapan dua sistem digital, yakni Sistem Informasi Kearsipan Dinamis Terintegrasi (SRIKANDI) dan Sistem Informasi Pengelolaan Kampung (SIPEKA), menjadi langkah strategis pemerintah daerah dalam membangun sistem administrasi yang modern, akuntabel, dan berbasis data.

“Digitalisasi kampung bukan sekadar soal teknologi, tetapi bagaimana kita membangun pemerintahan yang transparan, profesional, dan responsif. Penerapan SRIKANDI dan SIPEKA akan memudahkan aparatur kampung dalam mengelola arsip, data, dan informasi secara terstruktur,” ujar Bupati Angela dalam sambutannya.

Bupati menekankan, digitalisasi ini menjadi fondasi kuat bagi tata kelola pemerintahan kampung yang partisipatif dan efisien. Dengan sistem ini, setiap proses administrasi mulai dari pencatatan, pengarsipan, hingga pelaporan dapat dilakukan secara real-time, mengurangi risiko kesalahan, sekaligus mempermudah pengawasan oleh pemerintah kabupaten.

“Melalui SRIKANDI, seluruh arsip dan dokumen penting kampung dapat terintegrasi dengan baik. Sementara SIPEKA membantu manajemen administrasi kampung, mulai dari perencanaan program, anggaran, hingga pelaporan kegiatan,” jelasnya.

Bupati Angela juga menekankan bahwa digitalisasi tidak hanya meningkatkan kinerja aparatur, tetapi juga mempermudah akses masyarakat terhadap informasi publik. Dengan data yang tersistem dengan baik, warga dapat lebih cepat mendapatkan layanan, mengikuti perkembangan program kampung, dan terlibat aktif dalam proses pembangunan.

“Pemanfaatan kedua sistem ini bukan sekadar inovasi teknologi, tetapi langkah konkret membangun integritas, akuntabilitas, dan kualitas layanan publik dari tingkat kampung hingga kabupaten,” tambahnya.

Selain itu, Bupati memberikan apresiasi kepada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung (DPMK), para narasumber, dan peserta yang telah berkomitmen untuk memperkuat kompetensi aparatur kampung dalam pengelolaan arsip dan data digital. Ia berharap praktik baik ini dapat diterapkan di seluruh kampung, sehingga membentuk tata kelola pemerintahan kampung yang modern dan berdaya saing.

Angela juga menyemangati kampung-kampung yang masih menghadapi tantangan dalam penerapan inovasi digital. Menurutnya, keterbatasan bukan penghalang, melainkan motivasi untuk terus belajar dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi.

“Kami ingin setiap kampung di Mahulu mampu mengelola data dan arsip dengan baik. Transformasi digital adalah proses berkelanjutan. Aparatur kampung harus terus belajar, memanfaatkan teknologi, dan menerapkan inovasi agar pelayanan publik lebih cepat, transparan, dan tepat sasaran,” tutup Bupati Angela.

Melalui implementasi SRIKANDI dan SIPEKA, Pemkab Mahulu berharap digitalisasi tata kelola kampung dapat memperkuat akuntabilitas, mendorong partisipasi masyarakat, serta menjadi landasan bagi pembangunan kampung yang lebih efektif, efisien, dan berkelanjutan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *