Ujoh Bilang – Perkebunan jagung di Kampung Ujoh Bilang terus menunjukkan perkembangan signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Lahan-lahan produktif milik masyarakat kini semakin luas, budidaya semakin terarah, dan produksi jagung meningkat seiring dukungan pemerintah serta antusiasme petani lokal.
Perkembangan ini menjadi sinyal positif bagi ketahanan pangan di Mahakam Ulu (Mahulu), khususnya dalam menyediakan bahan pangan alternatif selain beras. Jagung yang selama ini menjadi bahan dasar makanan tradisional masyarakat—seperti nasi jagung, puding jagung, hingga berbagai olahan lokal—kian diminati seiring meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap potensi pangan lokal.
Masyarakat Ujoh Bilang memanfaatkan lahan tegalan dan ladang berpindah untuk menanam varietas jagung unggul, dengan hasil panen yang jauh lebih stabil dibanding tahun-tahun sebelumnya. Ketersediaan pupuk, penyuluhan pertanian, dan dukungan alat pertanian dari pemerintah juga turut mempercepat peningkatan kualitas produksi.
Menurut para petani, pola cuaca yang relatif stabil dan semakin terampilnya petani dalam mengolah lahan menjadi faktor pendukung utama keberhasilan ini. Selain untuk konsumsi rumah tangga, sebagian hasil panen mulai dijual ke pasar lokal dan ke kampung-kampung sekitar.
Pemerintah Kabupaten Mahulu menyambut baik perkembangan ini dan terus mendorong masyarakat untuk memanfaatkan potensi lahan pertanian sebagai sumber pendapatan dan untuk memperkuat kemandirian pangan daerah.
Bupati Mahulu, Angela Idang Belawan, sebelumnya juga menegaskan pentingnya menjaga tradisi pertanian sebagai bagian dari identitas masyarakat Mahulu sekaligus fondasi ketahanan pangan daerah.
“Jagung adalah salah satu pangan lokal yang harus terus kita kembangkan. Ini bukan hanya soal produksi, tetapi bagian dari budaya dan kemandirian pangan,” ujarnya dalam kesempatan berbeda.
Dengan pertumbuhan perkebunan jagung yang terus meningkat, Ujoh Bilang kini menjadi salah satu kampung dengan potensi jagung terbesar di Mahakam Ulu. Ke depan, pemerintah dan masyarakat berharap komoditas lokal ini dapat berkembang menjadi produk olahan bernilai ekonomi tinggi yang dapat bersaing di pasar kabupaten dan bahkan regional.

