SATRIA MAHULU Mulai Pasang Fasilitas Keselamatan di Titik Rawan, Fokus ke Jalur Darat dan Sungai

UJOH BILANG — Program keselamatan transportasi SATRIA MAHULU mulai menunjukkan dampak nyata di lapangan. Setelah melakukan audit wilayah dan memetakan titik rawan kecelakaan, tim keselamatan Mahakam Ulu kini memasuki tahap pemasangan fasilitas keselamatan minimum di sejumlah lokasi prioritas.

Kepala Dinas Perhubungan Mahakam Ulu, Fransiskus Xaverius Lawing, menegaskan bahwa pemasangan sarana keselamatan ini menjadi tindak lanjut dari temuan audit lapangan yang dilakukan beberapa waktu terakhir.

“Semua titik yang kami pasangi rambu atau perlengkapan keselamatan adalah titik yang sudah kami identifikasi memiliki risiko tinggi. Langkah ini penting untuk mencegah kecelakaan sejak dini,” ujarnya.

Di jalur darat, tim SATRIA MAHULU memasang berbagai perlengkapan keselamatan, mulai dari:

⦁ Rambu peringatan di tikungan tajam dan turunan curam
⦁ Alat pembatas serta marka jalan di jalur sempit
⦁ Zona Selamat Sekolah (ZoSS) di area pendidikan yang berada dekat jalan utama

Menurut Fransiskus, perhatian khusus diberikan pada pelajar, yang dianggap sebagai pengguna jalan dengan risiko tertinggi.

“ZoSS menjadi perhatian khusus kami, karena anak-anak adalah pengguna jalan yang paling rentan. Dengan zona aman sekolah, arus kendaraan dapat diperlambat dan risiko kecelakaan berkurang signifikan,” jelasnya.

Selain pemasangan di jalur darat, fasilitas keselamatan juga diperkuat di moda transportasi sungai. Di beberapa dermaga utama seperti Long Bagun, Ujoh Bilang, dan Long Melaham, tim memasang:

⦁ Papan informasi keselamatan untuk motoris dan penumpang
⦁ Anjuran wajib menggunakan life jacket
⦁ Larangan duduk di atap atau sisi kapal yang berbahaya
⦁ Informasi nomor darurat BPBD dan SAR

Eduksi visual seperti ini dinilai penting untuk mencegah kelalaian yang sering menjadi penyebab kecelakaan sungai.

“Banyak kecelakaan di sungai terjadi karena kelalaian kecil. Dengan papan informasi ini, kami mengingatkan semua orang bahwa keselamatan adalah tanggung jawab bersama,” tutur Fransiskus.

Pemasangan fasilitas keselamatan akan dilakukan secara bertahap sesuai skala prioritas. Dishub Mahulu juga membuka ruang kolaborasi dengan pemerintah kampung dan tokoh masyarakat untuk melaporkan titik rawan tambahan yang perlu ditangani.

Fransiskus menegaskan bahwa pekerjaan ini masih berjalan.

“Pemasangan sarana keselamatan adalah proses berkelanjutan. Kami ingin memastikan setiap warga Mahulu bisa bertransportasi dengan aman, baik di jalan maupun di sungai,” tegasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *