TENGGARONG – Pemerintah Desa Kersik di Kecamatan Marangkayu belum dapat mengaktifkan kembali Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) meski struktur organisasi telah dibentuk ulang. Tidak adanya warga yang bersedia menjadi pengurus membuat lembaga usaha desa itu tetap tidak berjalan hingga akhir 2025.
Kepala Desa Kersik, Jumadi mengatakan, rendahnya minat masyarakat menjadi alasan utama BUMDes belum dapat dihidupkan kembali. Banyak warga lebih memilih pekerjaan dengan gaji tetap dibanding terlibat dalam usaha desa yang menggunakan skema bagi hasil.
“Pada dasarnya BUMDes itu berorientasi usaha. Kalau belum menghasilkan, pembagian keuntungan juga belum ada. Masyarakat masih belum siap dengan pola seperti itu,” kata Jumadi, Selasa (18/11/2025).
Selain persoalan pendapatan, kekhawatiran terhadap tanggung jawab administrasi turut membuat warga enggan mengambil posisi pengurus. Penyusunan laporan keuangan dan administrasi yang harus sesuai standar dianggap terlalu berat.
“Banyak yang takut salah dalam membuat laporan, apalagi sekarang pengawasan keuangan desa sangat ketat,” ujarnya.
Jumadi menjelaskan, BUMDes Kersik pernah menjalankan kerja sama dengan Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT) pada 2022–2023 untuk pengelolaan buah lokal. Namun program itu dihentikan setelah evaluasi menunjukkan laporan keuangannya belum memenuhi standar yang ditetapkan.
“Kerja sama dengan PHKT itu hanya berjalan sekitar satu tahun. Setelah dievaluasi, hasil pelaporannya tidak sesuai standar, jadi kami hentikan untuk menghindari masalah,” katanya.
Ia menegaskan bahwa ketepatan pelaporan keuangan menjadi syarat penting dalam operasional BUMDes, terutama karena lembaga ini turut menjadi objek audit.
“Risikonya besar kalau laporan tidak sesuai, makanya harus dihentikan dulu,” ucapnya.
Hingga kini, belum ada warga yang dinilai memenuhi kriteria untuk mengisi kepengurusan baru. Pemerintah desa tetap membuka kesempatan bagi calon pengurus dan menyiapkan pelatihan agar masyarakat memahami pengelolaan usaha desa secara menyeluruh.
“Pendaftaran tetap kami buka dan pelatihan juga sudah kami siapkan supaya ada yang siap menjalankan BUMDes,” tambahnya.
Jumadi berharap ada warga yang bersedia mengambil peran tersebut. Pemerintah desa, katanya, siap memberikan pendampingan penuh agar BUMDes Kersik dapat kembali aktif dan berkontribusi bagi ekonomi desa.
“Harapan saya, ada warga yang mau mengelola BUMDes secara profesional. Kami siap mendampingi sampai benar-benar berjalan,” pungkasnya.(adv)

