Tiga Desa di Kukar Raih Penghargaan Pilot Project Kawasan Perdesaan Potensial 2025

TENGGARONG — Tiga desa di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) kembali mengharumkan nama daerah pada ajang Pilot Project Pembangunan Kawasan Perdesaan Potensial (P2KP2) Tahun 2025 yang digelar Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Provinsi Kalimantan Timur.

Ketiganya yakni Desa Perangat Baru di Kecamatan Marangkayu dengan program PIR Lestari Kopi Luwak, Desa Bhuana Jaya di Kecamatan Tenggarong Seberang dengan konsep Agroekowisata Separi Sejahtera, serta Desa Lung Anai di Kecamatan Loa Kulu yang mengusung Kawasan Coklat Lung Anai.

Program P2KP2 merupakan salah satu langkah strategis Pemprov Kaltim dalam mempercepat pembangunan perdesaan berbasis potensi unggulan lokal. Setiap kawasan dinilai dari sisi inovasi, keberlanjutan, serta dampak sosial dan ekonomi bagi masyarakat.

Kepala Bidang Kerja Sama Desa Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kukar, Dedy Suryanto, mengatakan prestasi ini menjadi bukti keseriusan Kukar dalam mendorong pengembangan kawasan perdesaan secara berkelanjutan. Ia menegaskan, pembangunan kawasan bukan hanya soal infrastruktur, tetapi juga soal kemandirian desa dalam mengelola potensi lokal.

“Kita melihat bagaimana pemerintah kabupaten benar-benar serius dalam pengembangan kawasan. Setiap desa di dalam kawasan itu harus mampu menggali potensi unggulannya masing-masing,” ujar Dedy, Kamis (16/10/2025).

Menurut Dedy, hampir seluruh desa di Kukar memiliki potensi khas yang dapat dikembangkan sesuai karakter wilayahnya. Salah satu contohnya Desa Bhuana Jaya, yang kini mendorong pengembangan budidaya dan pemasaran anggrek lokal. Ia menilai potensi tersebut dapat dikolaborasikan dengan pihak Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN), terutama untuk kebutuhan penghijauan dan interior perkantoran.

“Potensi anggrek di Bhuana Jaya sangat besar. Ke depan bisa dikembangkan kerja sama dengan pihak IKN, misalnya untuk penyewaan atau pengadaan anggrek yang menghiasi ruang kerja maupun taman di kawasan IKN,” jelasnya.

Dedy menilai, P2KP2 menjadi wadah penting bagi desa-desa untuk menonjolkan potensi terbaiknya. Tahun ini, DPMD Kukar mengirimkan tiga kawasan dalam seleksi provinsi, dan ketiganya berhasil lolos penilaian.

“Alhamdulillah, dari tiga kawasan yang kita kirim, semuanya masuk dan ditetapkan sebagai pemenang. Saat ini desa sedang melengkapi data dan dokumen yang diminta pihak provinsi. Kami di DPMD hanya memfasilitasi prosesnya,” terangnya.

Ia menambahkan, pemenang P2KP2 akan memperoleh apresiasi dalam bentuk uang pembinaan dari DPMPD Kaltim. Namun yang lebih penting, kata Dedy, adalah terwujudnya sinkronisasi pembangunan kawasan antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten.

“Program ini juga masuk dalam deliniasi Kawasan Prioritas Nasional, salah satunya Agroekowisata Separi Sejahtera di Tenggarong Seberang,” tuturnya.

Dedy menegaskan, kawasan-kawasan yang terpilih akan menjadi proyek percontohan pembangunan perdesaan di Kukar, sekaligus bagian dari lima kawasan prioritas yang sejalan dengan misi Bupati Kukar dalam mewujudkan desa mandiri, maju, dan berdaya saing.

“Kami ingin kawasan-kawasan ini jadi contoh terbaik, bukan hanya untuk Kukar tapi juga untuk Kalimantan Timur,” pungkasnya.(adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *