Unmul dan YKAN Perpanjang Kerja Sama, Dorong Riset dan Pemberdayaan Masyarakat Pesisir

SAMARINDA – Universitas Mulawarman (Unmul) melalui Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) bersama Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) resmi memperpanjang Perjanjian Kerja Sama (PKS) di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.
Penandatanganan dilakukan di Kampus Gunung Kelua, Samarinda, pada Selasa (7/10/2025).

Perpanjangan kerja sama ini menjadi komitmen kedua lembaga untuk memperkuat kolaborasi lintas sektor dalam upaya menjaga pesisir dan laut Kalimantan Timur agar tetap lestari dan berkelanjutan.

Dekan FPIK Unmul, Moh. Mustakim, mengatakan kerja sama dengan YKAN adalah langkah nyata perguruan tinggi untuk terlibat langsung dalam pengelolaan sumber daya kelautan.

“Sebagai institusi pendidikan tinggi, kami tidak hanya menghasilkan riset yang bermanfaat secara akademis, tapi juga berdampak nyata bagi masyarakat. Kolaborasi dengan YKAN membuka ruang bagi mahasiswa dan dosen untuk berkontribusi dalam pengelolaan sumber daya kelautan yang berkeadilan dan berkelanjutan,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur Program Kelautan YKAN, Muhammad Ilman, menyebut Unmul adalah mitra strategis dalam memperkuat kapasitas riset daerah.

“Melalui kerja sama ini, kami ingin memastikan pengelolaan pesisir dan laut tidak hanya dilihat dari sisi ekologi, tetapi juga sosial dan ekonomi, sehingga masyarakat bisa menjadi bagian dari solusi,” kata Ilman.

Kerja sama Unmul dan YKAN sebelumnya telah menghasilkan sejumlah riset penting, antara lain konservasi dan restorasi ekosistem mangrove menggunakan metode environmental DNA (eDNA) untuk memantau keanekaragaman hayati.
Selain di bidang pesisir, keduanya juga terlibat dalam penelitian ekologi terestrial — termasuk studi mengenai 59 jenis tumbuhan pakan orangutan di bentang alam Wehea-Kelay, di mana lebih dari separuhnya memiliki potensi sebagai bahan obat tradisional.

Melalui perpanjangan PKS ini, kedua pihak sepakat memperluas kerja sama dalam peningkatan kapasitas sumber daya manusia, pertukaran data dan tenaga ahli, serta pengembangan riset multidisiplin sebagai dasar perumusan kebijakan pengelolaan wilayah pesisir dan laut.

Selain mendorong penelitian, kegiatan pemberdayaan masyarakat pesisir juga akan diperkuat melalui pelatihan, transfer pengetahuan, dan pengembangan ekonomi berbasis sumber daya alam.

YKAN sebagai lembaga konservasi berbasis sains terus menjalin kemitraan dengan berbagai universitas di Indonesia, termasuk Unmul, untuk memastikan konservasi menjadi bagian dari upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat.

“Kami percaya, kolaborasi seperti ini menjadi fondasi penting agar sains bisa langsung memberi manfaat bagi masyarakat dan alam,” tutup Ilman.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *