TENGGARONG — Upaya Pemerintah Desa Saliki, Kecamatan Muara Badak, Kutai Kartanegara (Kukar), untuk memenuhi kebutuhan air bersih warganya kini mulai membuahkan hasil. Melalui program Water Supply System (WSS) yang dibangun sejak 2019, masyarakat di desa tersebut akhirnya dapat menikmati layanan air bersih dengan biaya lebih murah dibandingkan jaringan PDAM.
Sekretaris Desa Saliki, Rosmini, mengatakan layanan WSS menjadi solusi nyata bagi warga di wilayah yang belum terjangkau jaringan air dari PDAM. Saat ini, program tersebut sudah melayani empat rukun tetangga (RT) dari total sebelas RT di Desa Saliki.
“Yang terlayani WSS sementara ada empat RT dulu, sambil kami kembangkan lagi ke dusun-dusun lainnya,” ujar Rosmini.
Ia menjelaskan, pembangunan jaringan air dilakukan secara bertahap karena wilayah desa cukup luas. Program ini juga mendapat dukungan dari dana desa (DD) untuk pembangunan pagar, instalasi tambahan, dan fasilitas pendukung lainnya.
Menurut Rosmini, WSS terbukti lebih efisien dibandingkan pembangunan sumur bor baru yang membutuhkan anggaran besar, sementara kualitas airnya belum tentu baik.
“Kalau PDAM, pemasangan mahal. Di sini pemasangan gratis, iurannya juga lebih murah. Jadi walaupun keuntungan BUMDes tidak maksimal, warga merasa sangat terbantu,” jelasnya.
Program WSS dikelola langsung oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Mekar Sejati agar pengelolaannya lebih berkelanjutan dan manfaatnya dapat dirasakan luas oleh masyarakat. Meski tidak menargetkan keuntungan besar, sistem ini dinilai mampu meningkatkan kesejahteraan warga melalui akses air bersih yang terjamin.
Dengan adanya WSS, warga Desa Saliki kini tidak lagi kesulitan air bersih, terutama saat musim kemarau. Pemerintah desa berkomitmen memperluas jaringan ke seluruh RT agar layanan ini bisa dinikmati merata oleh seluruh masyarakat.(adv)