DPMD Kukar Dorong Sinergi Desa Lewat Pembentukan Koperasi Merah Putih di Kota Bangun

TENGGARONG – Upaya memperkuat kemandirian ekonomi desa di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terus digalakkan. Di Kecamatan Kota Bangun, sebanyak 11 desa berhasil menuntaskan musyawarah desa (Musdes) sebagai bagian dari pembentukan Koperasi Merah Putih, wadah baru untuk memperkuat kelembagaan ekonomi berbasis gotong royong.

Langkah ini menjadi bagian dari komitmen Pemerintah Kabupaten Kukar melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) dalam memperkuat tata kelola ekonomi di tingkat desa. DPMD berperan melakukan pendampingan teknis, fasilitasi administrasi, serta pemetaan potensi lokal agar koperasi yang dibentuk mampu berjalan secara berkelanjutan.

Pelaksana Tugas Camat Kota Bangun, Abdul Karim, menjelaskan bahwa seluruh desa di wilayahnya telah menyelesaikan tahapan Musdes secara partisipatif dan sesuai prosedur.

“Seluruh desa sudah menuntaskan musyawarah dengan baik. Kini koperasi desa siap memasuki tahap operasional,” ujarnya.

Menurut Karim, koperasi-koperasi yang terbentuk telah memiliki akta notaris dan badan hukum resmi dari kementerian terkait. Keberhasilan ini tak lepas dari kolaborasi antara perangkat desa, tokoh masyarakat, dan tenaga pendamping yang difasilitasi DPMD Kukar.

“Semua proses dapat diselesaikan tepat waktu berkat dukungan dan pendampingan yang intens,” tambahnya.

Setiap desa diarahkan untuk mengembangkan potensi unggulan masing-masing, sesuai dengan karakter dan kebutuhan masyarakatnya. Misalnya, Desa Loleng difokuskan pada sektor penyediaan bahan pertanian, sementara desa lain mengembangkan bidang perdagangan dan jasa lokal.

Karim menekankan pentingnya sinergi antara koperasi dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) agar kegiatan ekonomi desa berjalan seimbang dan saling mendukung.

“BUMDes tidak boleh ditinggalkan atau menjadi pesaing. Justru harus bersinergi menjaga kesehatan keuangan desa,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Pengembangan Ekonomi Desa DPMD Kukar, Asmi Riyandi Elvandar, menyampaikan bahwa DPMD secara berkelanjutan melakukan monitoring, pendampingan, dan pemetaan potensi desa di seluruh kecamatan.

“Kami mendorong setiap desa untuk mengenali potensi lokalnya. Dari situ bisa dirancang arah pengembangan koperasi dan usaha desa agar benar-benar sesuai kebutuhan masyarakat,” ujarnya.

Menurut Asmi, keberadaan Koperasi Merah Putih menjadi langkah penting dalam penguatan kelembagaan ekonomi desa, karena menumbuhkan semangat kolaborasi, transparansi, dan kemandirian di tingkat akar rumput.

Dengan dukungan berkelanjutan dari DPMD Kukar, pembentukan koperasi diharapkan tidak hanya sebatas administrasi, tetapi benar-benar menjadi motor penggerak ekonomi desa yang menyejahterakan seluruh anggotanya.(adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *