DPMD Kukar Gelar Lomba TTG 2025, Dorong Inovasi Teknologi dari Desa

TENGGARONG – Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kutai Kartanegara kembali menggelar Lomba Teknologi Tepat Guna (TTG) tingkat kabupaten tahun 2025 sebagai ajang menjaring inovator desa dan kelurahan di Kukar.

Persiapan kegiatan diawali dengan rapat koordinasi yang dipimpin Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Pengembangan Ekonomi Masyarakat DPMD Kukar, Asmi Riyandi Elvandar, di ruang rapat DPMD Kukar pada Selasa (7/10/2025).

Riyandi mengatakan, rapat tersebut membahas teknis pelaksanaan lomba yang sempat tertunda akibat efisiensi anggaran. Namun, kegiatan akhirnya bisa digelar kembali setelah dana yang semula direalokasi kini dikembalikan.

“Awalnya lomba TTG tahun ini dibatalkan karena penyesuaian anggaran. Tapi setelah ada keputusan dari pimpinan, kami akhirnya bisa melanjutkan kembali kegiatan ini,” ujar Riyandi.

Ia menjelaskan, lomba ini bertujuan menjaring inovator terbaik dari desa dan kelurahan. Para pemenang tingkat kabupaten nantinya akan dibina untuk mewakili Kukar pada ajang TTG tingkat Provinsi Kalimantan Timur.

Menurutnya, pelaksanaan TTG tahun ini akan berbeda dari sebelumnya. Jika dulu peserta ditunjuk langsung, kini sistem penilaian dilakukan secara terbuka dengan mengacu pada petunjuk teknis (juknis) dari provinsi agar hasilnya lebih objektif dan terukur.

“Sekarang sistemnya lebih terbuka dan transparan. Kami mengubah polanya agar sesuai juknis provinsi sehingga penilaiannya lebih adil,” jelasnya.

Pelaksanaan Lomba TTG 2025 dijadwalkan berlangsung di Kantor DPMD Kukar. Awalnya kegiatan direncanakan di Lapangan Unikarta, namun karena keterbatasan anggaran, formatnya disederhanakan menjadi penilaian inovasi dari masyarakat dan Pos Pelayanan Teknologi Tepat Guna (Posyantek) di desa maupun kelurahan.

Penilaian dokumen peserta akan dimulai pada 14 Oktober, dilanjutkan dengan presentasi inovasi pada 15–16 Oktober, dan ditutup dengan rapat finalisasi serta penentuan pemenang pada 17 Oktober 2025.

Riyandi berharap lomba ini mampu menumbuhkan semangat inovasi di tingkat desa sekaligus melahirkan gagasan kreatif untuk menciptakan teknologi sederhana yang menjawab kebutuhan masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan warga Kukar.

“Ada empat kategori yang dilombakan, yaitu olahan khas daerah atau produk lokal, Posyantek berprestasi, TTG inovasi, dan TTG unggulan,” pungkasnya.(adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *