TENGGARONG – Kelurahan Baru, Kecamatan Tenggarong, berhasil masuk tiga besar lomba Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) tingkat Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) 2025. Untuk menentukan juara pertama hingga ketiga, tim penilai dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Kaltim melakukan verifikasi lapangan pada Selasa (28/10/2025).
Kegiatan penilaian lapangan tersebut dipimpin oleh Ketua Tim BBGRM DPMPD Kaltim, Esti Susilarini, didampingi Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kukar, Yusran Darma, serta Lurah Baru, Bayu Ramanda Bani Nugraha bersama jajaran lembaga kelurahan.
Yusran menjelaskan, Kabupaten Kukar awalnya mengirim dua perwakilan pada lomba BBGRM tahun ini, yaitu Kelurahan Baru Kecamatan Tenggarong dan Desa Karang Tunggal Kecamatan Tenggarong Seberang. Namun, hanya Kelurahan Baru yang berhasil menembus tiga besar tingkat provinsi.
“Untuk Desa Karang Tunggal belum masuk tiga besar, hanya Kelurahan Baru yang masuk sehingga hari ini dilakukan verifikasi lapangan,” ujar Yusran.
Ia menambahkan, sejak menerima pemberitahuan dari DPMPD Kaltim, Kelurahan Baru bersama forum dan lembaga kemasyarakatan langsung menyiapkan diri dengan antusias. Berbagai kegiatan gotong royong yang dilakukan masyarakat diharapkan dapat mengantarkan Kelurahan Baru meraih hasil terbaik.
“Mudah-mudahan tahun ini bisa menjadi juara pertama. Karena selama ini, sejak pasca Covid-19, kita sudah beberapa kali ikut tapi belum pernah meraih juara satu,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua Tim Penilai, Esti Susilarini, mengatakan Kelurahan Baru akan bersaing dengan Kelurahan Dadi Mulya dari Kota Samarinda dan Kelurahan Baru dari Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU). Penilaian mencakup berbagai aspek, mulai dari gotong royong masyarakat, kegiatan ekonomi, keagamaan, pengelolaan lingkungan, hingga kerja sama antar lembaga kemasyarakatan.
“Verifikasi lapangan ini dilakukan untuk menentukan siapa yang akan menjadi juara satu, dua, dan tiga,” jelas Esti.
Ia menambahkan, karakteristik kelurahan berbeda dengan desa, terutama dalam hal pengelolaan anggaran. Jika desa mendapatkan dana dari pemerintah pusat dan daerah, maka kelurahan bergantung pada kebijakan pemerintah daerah masing-masing.
“Karena itu, penting bagi kelurahan untuk memaksimalkan semangat gotong royong di wilayahnya. Hal ini menjadi salah satu indikator utama pemberdayaan kelurahan yang kami evaluasi di tingkat provinsi,” terangnya.
Esti menyampaikan, hasil penilaian dan pengumuman juara lomba BBGRM tingkat Kaltim dijadwalkan akan diumumkan pada November mendatang.(adv)

