Banner Kategori

BUMDes Jadi Andalan Desa Loa Ulung Dorong Ekonomi Perikanan

KUKAR – Pemerintah Desa (Pemdes) Loa Ulung, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai Kartanegara, menempatkan sektor perikanan sebagai ujung tombak pembangunan ekonomi desa. Melalui peran Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), Pemdes berupaya menjawab kebutuhan masyarakat yang semakin antusias dalam budidaya ikan keramba di sepanjang bantaran sungai.

Kepala Desa Loa Ulung, Hermi Kuaria, menyebut bahwa aktivitas budidaya ikan mengalami lonjakan signifikan dalam dua tahun terakhir.

“Karena di Loa Ulung sekarang sedang digalakkan program keramba ikan, maka kami pikir pihak BUMDes bisa jadi penyedia pakan. Jadi, warga tidak perlu beli pakan dari luar, termasuk bibit dan keperluan komunitas lainnya,” ujarnya.

Menurut Hermi, penguatan BUMDes sebagai penyedia sarana produksi akan mendorong perputaran ekonomi di tingkat lokal. Selain memotong biaya distribusi, model ini memungkinkan desa mengembangkan rantai usaha dari hulu ke hilir. “Kami ingin potensi ini benar-benar dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat, tentu dengan dukungan dari BUMDes dan pihak-pihak terkait,” tambahnya.

Inisiatif ini tidak berdiri sendiri. Pemdes Loa Ulung juga berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kutai Kartanegara, untuk mendapatkan pendampingan kelembagaan dan dukungan penguatan usaha desa.

Dengan langkah tersebut, Pemdes berharap dapat mewujudkan kemandirian ekonomi berbasis sumber daya lokal, sekaligus menciptakan lapangan kerja baru yang menyentuh langsung kehidupan warga.

Menanggapi hal ini, Kepala DPMD Kutai Kartanegara, Arianto, menyatakan bahwa BUMDes memiliki peran strategis dalam mengangkat potensi desa menjadi kekuatan ekonomi yang riil.

“Kami mendorong seluruh pemerintah desa untuk optimalkan peran BUMDes. Banyak potensi yang dapat dikelola menjadi unit usaha, termasuk sektor perikanan seperti yang dilakukan Loa Ulung,” kata Arianto.

Ia menambahkan bahwa DPMD siap mendampingi desa dalam menyusun model bisnis yang tepat dan menjalin kemitraan usaha.

“Setiap desa punya karakteristik masing-masing. Kami bantu agar BUMDes tidak hanya berdiri di atas kertas, tapi juga produktif dan mampu menciptakan manfaat ekonomi nyata bagi masyarakat,” tutup Arianto.(adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *