Dishub Mahulu Perkuat Budaya Keselamatan Sungai lewat Edukasi ke Motoris dan Pemilik Armada

UJOH BILANG — Keselamatan transportasi sungai kembali menjadi fokus utama Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu. Melalui program edukasi yang dilaksanakan secara berkala, Dinas Perhubungan (Dishub) Mahulu intens memperkuat pemahaman masyarakat mengenai standar keselamatan pelayaran, terutama di jalur sungai yang masih menjadi nadi mobilitas warga.

Kegiatan ini tidak hanya menyasar para motoris yang mengoperasikan speedboat, longboat, dan kapal sungai, tetapi juga pemilik armada serta pengguna jasa transportasi air. Edukasi dilakukan untuk memastikan setiap pelaku transportasi memahami aturan dan prosedur keselamatan dengan benar, termasuk persiapan armada sebelum berlayar.

Kepala Dinas Perhubungan Mahakam Ulu, Fransiskus Xaverius Lawing, menegaskan bahwa edukasi keselamatan merupakan langkah krusial untuk mengurangi risiko kecelakaan yang kerap terjadi akibat kelalaian kecil di lapangan.

“Kita melakukan sosialisasi terhadap masyarakat pengguna angkutan sungai, pemilik armada, serta para motoris baik speedboat, kapal, maupun longboat. Kegiatan ini kita lakukan secara rutin agar semua pihak betul-betul memahami standar keselamatan, mulai dari kelengkapan alat keselamatan hingga prosedur berlayar yang benar,” ujarnya.

Dalam kegiatan edukasi tersebut, Dishub memberikan penjelasan langsung mengenai pentingnya pengecekan mesin, kewajiban membawa alat keselamatan, dan batasan muatan sesuai kapasitas, yang sering kali masih diabaikan meski menjadi syarat dasar pelayaran aman. Para motoris juga diarahkan untuk lebih memperhatikan risiko cuaca ekstrem serta etika saat melintas di jalur sungai yang padat.

“Kami terus mendorong motoris dan pemilik armada agar lebih disiplin. Kadang-kadang kecelakaan terjadi hanya karena hal kecil, seperti mengabaikan kondisi mesin atau membawa muatan berlebih. Melalui edukasi yang kami lakukan secara rutin, kita ingin menekan risiko tersebut,” tambah Fransiskus Xaverius Lawing.

Selain itu, Dishub memperluas cakupan lokasi edukasi ke berbagai titik yang menjadi jalur hilir-mudik warga, terutama kawasan yang memiliki intensitas pelayaran tinggi. Program ini tidak hanya bertujuan mendistribusikan informasi, tetapi juga mendorong perubahan perilaku agar budaya keselamatan semakin melekat pada masyarakat sungai.

Fransiskus menegaskan, keberhasilan menjaga keselamatan bukan hanya bergantung pada pemerintah semata, tetapi memerlukan peran setiap pengguna transportasi sungai.

“Kami berharap masyarakat semakin sadar akan pentingnya keselamatan. Keselamatan adalah tanggung jawab bersama, dan melalui edukasi rutin ini kami ingin memastikan semua yang beraktivitas di sungai dapat sampai tujuan dengan aman,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *