DPMD Kukar Dorong Ekonomi Desa Berkelanjutan melalui Pelatihan UMKM di Desa Sepatin

Kutai Kartanegara – Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menggelar kegiatan peningkatan kapasitas pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Desa Sepatin, Kecamatan Anggana. Kegiatan yang berlangsung selama dua hari, 12-13 Juni 2025, ini fokus pada penguatan ekonomi desa yang berbasis kelestarian lingkungan.

Kegiatan ini dilakukan bersama dengan tim dari Global Green Growth Institute (GGGI), sebuah lembaga internasional yang berfokus pada pengembangan ekonomi berkelanjutan. Ahmad Irji, Penggerak Swadaya Masyarakat (PSM) Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Pengembangan Ekonomi Desa, menjelaskan bahwa program ini memiliki misi utama melindungi ekosistem mangrove sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Kami mendampingi tim Global Green Growth Institute (GGGI) dari Jakarta. Program ini secara prinsip bertujuan melindungi biota laut dan tumbuhan hayati, terutama mangrove, melalui pengembangan ekonomi desa,” ujarnya saat ditemui di lokasi, Jumat (13/6/2025).

Program ini merupakan bagian dari inisiatif internasional yang dikenal dengan nama Nature-Based Solutions for Climate Smart Livelihoods in Mangrove Landscapes (NASCLIM). Di Indonesia, program tersebut diimplementasikan oleh GGGI bekerja sama dengan Wetlands International.

Kerusakan ekosistem mangrove berdampak langsung pada sumber daya laut seperti ikan dan udang, yang menjadi tulang punggung ekonomi masyarakat pesisir. Oleh karena itu, masyarakat, terutama kelompok usaha perempuan, diajak untuk memahami keterkaitan antara lingkungan dengan kelangsungan usaha mereka. Salah satu contohnya adalah produksi kerupuk udang yang sangat bergantung pada hasil tangkapan laut.

GGGI sendiri memiliki jaringan kerja di berbagai wilayah di Indonesia, termasuk Papua dan Kalimantan Timur. “Kegiatan ini menjadi bentuk kolaborasi antara lembaga internasional dan pemerintah daerah dalam mendukung usaha desa yang ramah lingkungan,” tambah Irji.

Desa Sepatin dipilih sebagai lokasi pelatihan karena memiliki kawasan mangrove yang cukup luas dan menjadi bagian dari kawasan prioritas dalam program NASCLIM. Selain itu, kegiatan serupa juga akan dilanjutkan di Desa Muara Pantuan yang memiliki keanekaragaman hayati tinggi. Masing-masing desa dihadiri oleh 25 peserta, sehingga total mencapai 50 orang.

Dukungan penuh juga datang dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kukar. Arianto selaku Kepala DPMD menyatakan bahwa pihaknya terus mendorong pemberdayaan ekonomi desa melalui berbagai kolaborasi, termasuk program CSR dan kegiatan yayasan.

“Kami turut mendampingi agar kegiatan seperti ini berjalan maksimal, serta mendorong penguatan kelembagaan ekonomi desa seperti BUMDes dan koperasi ‘Desa Merah Putih’,” jelasnya.

Arianto berharap, pelatihan ini dapat memberikan dampak nyata bagi kesejahteraan masyarakat. Dengan berkembangnya UMKM berbasis ekosistem mangrove, ia optimis sektor ekonomi desa bisa tumbuh secara berkelanjutan dan turut membantu menurunkan angka kemiskinan di Kukar.

“Kami ingin pelaku usaha yang sudah dibina ini bisa mandiri dan membawa perubahan ekonomi yang berkelanjutan,” tutup Arianto.(adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *