DPMD Kukar Dorong Produksi Ikan Nila, PLN Serahkan Bantuan CSR ke Kelompok Maju Mapan

KUTAI KARTANEGARA – Kelompok Budidaya Ikan Nila Maju Mapan di Desa Loa Kulu Kota, Kecamatan Loa Kulu, menerima bantuan sarana dan prasarana dari PLN melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) PLN Peduli, Kamis (19/6/2025).

Penyerahan bantuan ini turut didampingi Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kukar, Arianto. Ia menyampaikan apresiasi atas dukungan PLN terhadap pengembangan usaha produktif masyarakat desa.

“Bantuan ini merupakan bagian dari sinergi antara pemerintah daerah dan pihak swasta dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa. Harapannya, produksi ikan air tawar bisa meningkat dan pendapatan kelompok juga ikut bertambah,” ujar Arianto.

Arianto menjelaskan bantuan yang diserahkan mencakup pakan ikan, mesin aerator, kulkas pendingin untuk produksi es batu, mesin freezer, serta bibit ikan berikut alat pendukung budidaya lainnya.

“Satu kelompok yang beranggotakan 10 orang ini juga menerima bibit ikan beserta alat pendukung budidaya lainnya,” katanya.

Menurut Arianto, penggunaan mesin aerator sebagai teknologi baru diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan ikan dan meningkatkan daya tahan sebelum masa panen. “Dengan teknologi ini, kualitas dan produktivitas ikan dapat lebih optimal. Jika berhasil, kami berharap program ini bisa direplikasi ke kelompok-kelompok lain di wilayah Kukar,” harapnya.

Ia menambahkan, program CSR tersebut sejalan dengan semangat pembangunan desa tematik dan penguatan ketahanan pangan lokal yang tengah digalakkan Pemkab Kukar.

“Dukungan seperti ini diharapkan mampu memberikan dampak berkelanjutan bagi ekonomi masyarakat desa berbasis potensi lokal,” tutur Arianto.

Sementara itu, General Manager PLN UIP3B Kalimantan, Riko Ramadhano Budiawan, menjelaskan bahwa aerator menjadi solusi atas masalah klasik pembudidaya ikan, yaitu air konda atau air bangai yang kekurangan oksigen dan memperlambat pertumbuhan ikan.

“Bantuan ini adalah langkah awal kami untuk mendukung sektor budidaya perikanan, khususnya di Kalimantan. Potensi bisnis ikan nila sangat besar. Dengan aerator, kami berharap produksi meningkat dan kesejahteraan kelompok petambak juga ikut terangkat,” jelas Riko.

Riko menambahkan, program ini juga mencerminkan kolaborasi antara pihak swasta dan pemerintah daerah dalam mendorong usaha produktif desa.

“Teknologi aerator yang diperkenalkan kita harapkan bisa meningkatkan efisiensi dan daya tahan ikan sebelum panen, serta membuka peluang ekonomi baru di sektor perikanan lokal,” terangnya.

Melalui dukungan ini, Riko berharap kelompok Maju Mapan dapat menjadi pionir pemanfaatan teknologi ramah lingkungan di Kukar dan menginspirasi kelompok tani lainnya.(adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *