TENGGARONG — Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar) terus memperkuat ekosistem produk halal melalui peningkatan kapasitas para penyuluh agama. Upaya ini diwujudkan melalui Pelatihan Sertifikasi Produk Halal yang dibuka pada Kamis (19/6/2025) di Pendopo Wakil Bupati Kukar.
Kegiatan ini diinisiasi oleh Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia (IPARI) Kukar dan dibuka oleh Asisten III Bidang Administrasi Umum Sekretariat Daerah Kukar, Dafip Haryanto, mewakili Bupati Edi Damansyah.
Hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Kantor Kementerian Agama Kukar, Pengurus Wilayah IPARI Kalimantan Timur, Ketua IPARI Kukar Endy Haryono, serta 70 peserta dari unsur IPARI dan Kemenag Kukar.
Dalam sambutannya, Dafip menegaskan bahwa sertifikasi halal tidak sekadar label, melainkan bentuk komitmen moral dan perlindungan konsumen sesuai prinsip syariat Islam.
“Halal bukan hanya soal label, tetapi juga menjamin bahwa produk terbebas dari unsur mudarat dan sesuai standar perlindungan konsumen,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa pelatihan ini menjadi langkah strategis dalam meningkatkan kapasitas penyuluh agama sebagai garda terdepan dalam memberikan edukasi kepada masyarakat dan pelaku usaha tentang pentingnya sertifikasi halal.
Di tengah tantangan globalisasi, pemahaman terhadap regulasi halal, seperti Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal, dinilai semakin mendesak.
“Penyuluh agama harus mampu menerapkan Sistem Jaminan Produk Halal (SJPH) serta memahami proses verifikasi bahan dan produk halal,” tambah Dafip.
Pelatihan ini difokuskan pada pemahaman prinsip-prinsip sertifikasi halal, pengelolaan bahan halal, serta proses produk halal (PPH) yang sesuai regulasi.
Dafip berharap, kegiatan ini mampu melahirkan penyuluh agama yang proaktif mendampingi pelaku UMKM dalam proses sertifikasi halal.
Kolaborasi antara Pemkab Kukar, Kemenag, IPARI, dan pelaku usaha juga dinilai krusial dalam memperluas akses sertifikasi halal di daerah, khususnya bagi sektor UMKM.
“Sinergi lintas sektor sangat penting untuk menjadikan Kukar sebagai wilayah yang ramah terhadap produk halal, mendukung misi Indonesia sebagai pusat halal dunia,” kata Dafip.
Melalui kegiatan ini, Pemkab Kukar memperkuat peran penyuluh agama dalam ekosistem industri halal dan mempertegas komitmennya dalam mendukung kemajuan UMKM berbasis nilai-nilai syariat.(adv)