Perkuat Ekonomi Warga, DPMD Kukar Intensif Dampingi Pelaku Usaha Desa

KUTAI KARTANEGARA – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) terus menggencarkan program peningkatan kapasitas bagi pelaku usaha ekonomi desa. Upaya ini menjadi bagian dari strategi memperkuat fondasi ekonomi masyarakat di tingkat desa.

Kepala DPMD Kukar, Arianto, mengatakan pihaknya tidak hanya berperan dalam pengawasan dan pembinaan secara struktural, tetapi juga turun langsung memberikan pendampingan.

“Kami dari DPMD siap mendampingi dan memberikan dukungan terhadap program-program semacam ini karena sangat sejalan dengan visi kami dalam membangun ekonomi desa,” ujarnya, Jumat (13/6/2025).

Salah satu bentuk pendampingan itu diwujudkan melalui kerja sama lintas sektor. Arianto mencontohkan kegiatan pemberdayaan ekonomi masyarakat yang digelar di Desa Sepatin, Kecamatan Anggana, pada Kamis (12/6/2025).

“Kegiatan di desa Sepatin itu merupakan bagian dari program Corporate Social Responsibility (CSR) yang fokus pada pembinaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM),” jelasnya.

Pendampingan, lanjut Arianto, tidak hanya menyasar UMKM, tetapi juga kelembagaan desa, khususnya penguatan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Menurutnya, BUMDes menjadi salah satu pilar penting dalam mendorong kemandirian ekonomi desa.

“Beberapa BUMDes di Kukar sudah menunjukkan kinerja yang baik dan mampu berkontribusi terhadap pendapatan asli desa, meskipun ada pula yang berjalan secara bertahap,” terangnya.

Selain itu, DPMD Kukar juga tengah mendorong pembentukan koperasi Desa Merah Putih di berbagai wilayah desa sebagai bagian dari strategi nasional.

“DPMD Kukar ikut mendampingi proses pembentukan koperasi Desa Merah Putih ini. Kami berperan dalam hal fasilitasi, pelatihan, hingga penguatan manajemen kelembagaannya,” kata Arianto.

Ia menegaskan pendampingan yang dilakukan pihaknya merupakan bentuk komitmen untuk memastikan program strategis dari pusat hingga daerah dapat berjalan optimal di Kukar.

“Dengan berbagai upaya konkret yang kami lakukan, tentu kita ingin ekosistem ekonomi desa semakin kuat, sehingga mampu menjadi motor penggerak pembangunan daerah dari tingkat paling bawah,” tuturnya.

Arianto berharap para pelaku usaha desa yang telah mendapatkan pelatihan, pembinaan, dan fasilitas dari pemerintah bisa berkembang menjadi pengusaha mandiri.

“Jika UMKM desa bisa terus bergerak maju, dampaknya tidak hanya akan dirasakan oleh individu pelaku usaha, tetapi juga akan menciptakan efek berantai yang positif bagi perekonomian lokal. Ini sejalan dengan tujuan besar kita untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa secara menyeluruh,” pungkasnya.(adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *