Usai Bertahun Gelap Tanpa Listrik, DPMD Kukar Pastikan Dua Desa di Kenohan Segera Teraliri

KUTAI KARTANEGARA – Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kutai Kartanegara memastikan dua desa terpencil di Kecamatan Kenohan segera merasakan aliran listrik permanen. Lamin Purut dan Lamin Telihan, yang selama ini hidup dalam kegelapan, akan segera disambungkan ke jaringan PLN tahun ini.

Selama bertahun-tahun, warga di dua desa itu hanya mengandalkan lampu minyak tanah, genset dengan bahan bakar terbatas, atau lampu tenaga surya seadanya untuk penerangan malam hari. Aktivitas belajar anak-anak terpaksa dibatasi, pelayanan kesehatan terkendala, dan perekonomian desa tidak bisa berkembang maksimal akibat keterbatasan energi listrik.

Kepala DPMD Kukar, Arianto, mengatakan kepastian masuknya listrik ke Lamin Purut dan Lamin Terihan diperoleh setelah pihaknya mengikuti rapat teknis bersama DPMD Provinsi Kalimantan Timur dan PLN. Dalam rapat itu, PLN menyatakan siap membangun jaringan listrik yang akan dimulai pada Juli atau Agustus 2025.

“PLN menyatakan akan membangun jaringan listrik di Lamin Purut dan Lamin Terihan tahun ini. Kami akan terus mengawal agar pembangunan ini berjalan sesuai rencana,” ungkap Arianto di Tenggarong, Senin (30/6/2025).

Menurutnya, proyek ini menjadi tonggak penting untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat pedalaman. Dengan adanya listrik, akses pendidikan dan layanan kesehatan bisa lebih optimal, sementara pelaku usaha kecil di desa berpeluang mengembangkan usaha yang lebih produktif.

“Listrik ini bukan hanya soal penerangan. Ini adalah pintu masuk untuk berbagai potensi pembangunan desa,” tambahnya.

Pemerintah Kabupaten Kukar juga menilai proyek ini sebagai wujud nyata sinergi antara pemerintah daerah, pemerintah provinsi, dan PLN dalam mewujudkan pemerataan pembangunan hingga ke pelosok. Arianto menegaskan, DPMD Kukar akan memastikan koordinasi berjalan lancar agar tidak ada hambatan teknis di lapangan.

Jika sesuai jadwal, dalam hitungan bulan, warga Lamin Purut dan Lamin Terihan akhirnya akan meninggalkan kegelapan panjang yang telah mereka hadapi. Malam di dua desa itu tak lagi hanya diterangi cahaya pelita, melainkan sinar listrik yang selama ini mereka nantikan.(adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *