Banner Kategori

RT di Kukar Jadi Motor Ketahanan Pangan, DPMD Dukung Penuh Inisiatif Warga

KUKARA – Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terus mendorong peran aktif Rukun Tetangga (RT) sebagai pelopor inovasi lingkungan, salah satunya melalui budidaya tanaman obat keluarga (toga) dan sayuran di pekarangan rumah warga.

Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Pengembangan Ekonomi Desa DPMD Kukar, Asmi Riyandi Elvandar, menyatakan bahwa sejumlah RT di Kukar telah mulai memanfaatkan pekarangan rumah untuk menanam berbagai tanaman herbal dan sayuran sebagai bagian dari gerakan lingkungan sehat dan produktif.

“Beberapa RT di Kukar sudah memulai menanam tanaman herbal di pekarangan rumah. Ini sangat positif karena selain bermanfaat untuk kesehatan, juga memperindah lingkungan,” ujar Elvandar pada Jumat (02/05/2025).

Ia menjelaskan bahwa keterbatasan lahan bukan menjadi penghalang. Warga tetap dapat membudidayakan toga dengan metode sederhana, seperti sistem vertikal atau menanam dalam pot. Kreativitas ini, menurutnya, menjadi nilai tambah yang dapat menginspirasi RT lainnya untuk mengikuti langkah serupa.

“Kreativitas ini menjadi nilai tambah yang dapat menginspirasi RT lainnya yang belum melakukan kegiatan menanam tanaman toga di lingkungannya, untuk melakukan hal serupa,” katanya.

Budidaya toga dan sayuran juga menjadi bagian dari indikator dalam penilaian lomba RT yang rutin diselenggarakan oleh pemerintah daerah. Selain untuk konsumsi pribadi, kegiatan ini juga menunjukkan semangat gotong royong dan kepedulian warga terhadap lingkungan.

“Tanaman toga biasanya termasuk dalam penilaian lomba RT. Jadi kegiatan ini bisa mendukung penilaian dan menunjukkan semangat gotong royong warga,” jelas Elvandar.

Selain toga, kategori lomba RT juga mencakup penanaman minimal dua jenis sayuran di tiap rumah sebagai bentuk kontribusi warga terhadap ketahanan pangan skala kecil. Hal ini dinilai penting dalam membangun kemandirian pangan di tingkat lingkungan terkecil.

“Inisiatif seperti ini masuk dalam indikator lomba sebagai bentuk inovasi lingkungan. Asalkan ada tanaman apa pun, minimal dua jenis sayuran di rumah warga, itu sudah memenuhi syarat minimal penilaian lomba,” tambahnya.

Elvandar menekankan bahwa kegiatan ini bukan hanya sekadar ajang kompetisi antar-RT, melainkan juga bertujuan membangun kesadaran kolektif warga akan pentingnya bercocok tanam dan memanfaatkan lahan pekarangan secara optimal.

Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa DPMD Kukar secara rutin menyelenggarakan lomba inovasi antar-RT untuk mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang sehat, produktif, dan berkelanjutan.

“RT harus punya inovasi, apapun bentuknya. Yang penting bermanfaat bagi lingkungan dan masyarakat,” tutup Elvandar.

Melalui inisiatif ini, DPMD Kukar menegaskan komitmennya dalam memberdayakan masyarakat dari tingkat paling dasar, sekaligus memperkuat budaya gotong royong dan kepedulian lingkungan di tengah kehidupan warga.(adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *