Wabup Suhuk Tegaskan Komitmen Mahakam Ulu Perkuat Moderasi Beragama

Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) terus menegaskan komitmennya dalam memperkuat moderasi beragama sebagai fondasi penting bagi harmoni sosial dan stabilitas daerah. Hal ini disampaikan langsung oleh Wakil Bupati Mahulu, Suhuk, S.E., dalam keterangannya terkait upaya pemerintah daerah menjaga kerukunan di wilayah yang dikenal memiliki keberagaman etnis, budaya, dan keyakinan.

Menurut Suhuk, moderasi beragama bukan hanya slogan, tetapi merupakan kebutuhan nyata bagi Mahulu sebagai kabupaten yang terus berkembang dan menghadapi dinamika sosial yang semakin kompleks.

“Mahakam Ulu adalah rumah bagi masyarakat dengan latar belakang yang berbeda. Karena itu, moderasi beragama menjadi kunci agar kita tetap rukun, saling menghormati, dan mampu membangun daerah ini bersama-sama,” ujar Wabup Suhuk.

Ia menjelaskan bahwa pemerintah daerah terus memperkuat kerja sama dengan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), tokoh agama, tokoh adat, serta lembaga pendidikan dalam berbagai program pembinaan, dialog lintas iman, serta sosialisasi nilai toleransi di tengah masyarakat.

“Kami selalu mendorong FKUB dan para tokoh agama untuk aktif membangun ruang dialog. Ketika masyarakat saling memahami, potensi gesekan sosial dapat diminimalisir,” tambah Suhuk.

Selain itu, Pemerintah Kabupaten Mahulu juga menjadikan moderasi beragama sebagai bagian dari strategi pembangunan sosial jangka panjang. Berbagai kegiatan pembinaan, pendidikan karakter, hingga penguatan budaya lokal diarahkan untuk menciptakan masyarakat yang terbuka dan mampu hidup berdampingan dalam keberagaman.

Suhuk menyampaikan bahwa pembangunan infrastruktur dan peningkatan kesejahteraan masyarakat harus berjalan seiring dengan pembangunan sosial dan mental masyarakat.

“Pembangunan fisik tidak akan berarti jika masyarakat tidak hidup rukun. Kerukunan adalah modal kita untuk menggerakkan ekonomi, pendidikan, hingga pemerintahan yang stabil,” tegasnya.

Wabup Suhuk juga memberikan apresiasi kepada seluruh tokoh agama dan masyarakat Mahulu yang selama ini konsisten menjaga keharmonisan, meskipun beragam dalam keyakinan.

Ia berharap kerja kolaboratif antara pemerintah, FKUB, dan seluruh komponen masyarakat terus diperkuat agar Mahakam Ulu menjadi contoh daerah yang damai, inklusif, dan toleran.

“Mari kita rawat kebersamaan ini. Moderasi beragama bukan hanya tugas pemerintah, tetapi tanggung jawab kita semua,” tutup Suhuk.

Dengan komitmen tersebut, Pemerintah Kabupaten Mahulu menegaskan bahwa moderasi beragama akan terus menjadi prioritas dalam menjaga stabilitas sosial dan mendukung keberlanjutan pembangunan di wilayah perbatasan ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *