Ujoh Bilang – Perayaan Natal 2025 di Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) menjadi momen istimewa bagi masyarakat, tidak hanya sebagai hari besar keagamaan, tetapi juga sebagai ajang memperkuat pelestarian kebudayaan adat. Pemerintah daerah menegaskan pentingnya menjaga harmonisasi antara praktik keagamaan dan tradisi lokal sebagai identitas khas masyarakat Mahulu.
Bupati Mahakam Ulu, Angela Idang Belawan, menyampaikan bahwa Natal di Mahulu selalu dibarengi dengan kegiatan adat yang mencerminkan nilai gotong royong, persatuan, dan rasa syukur masyarakat. Upacara adat, musik tradisional, tarian, dan kuliner lokal menjadi bagian dari perayaan, sehingga anak-anak muda juga ikut belajar tentang warisan budaya leluhur.
“Natal di Mahulu bukan hanya soal ibadah, tetapi juga kesempatan kita untuk melestarikan adat dan budaya lokal. Inilah kekayaan yang membuat perayaan kita unik dan harmonis,” ujar Bupati Angela.
Wakil Bupati Mahulu, Suhuk, menambahkan bahwa pemerintah daerah mendorong seluruh kampung untuk mengintegrasikan kegiatan keagamaan dengan nilai-nilai adat, sehingga generasi muda memahami akar budaya mereka sekaligus hidup dalam kerukunan antarumat beragama.
“Kami ingin Natal di Mahulu tetap menjadi momen penuh damai dan rasa syukur, sambil menanamkan kebanggaan terhadap budaya lokal,” ujar Wabup Suhuk.
Sejumlah kegiatan adat yang dijaga selama Natal antara lain penyambutan tamu dengan tarian tradisional, pertunjukan musik lokal, serta hidangan khas Mahulu seperti nasi jagung, utum teblag, dan tagin uvan. Kegiatan ini tidak hanya memperkuat identitas budaya, tetapi juga mendorong partisipasi masyarakat dalam menjaga warisan leluhur.
Pemerintah Mahakam Ulu menegaskan bahwa perayaan Natal di daerah ini menjadi simbol kerukunan, toleransi, dan kebersamaan, di mana nilai keagamaan dan kearifan lokal berjalan beriringan. Dengan pendekatan ini, Mahulu diharapkan tetap menjadi contoh harmonisasi antarbudaya dan antarumat beragama di Kalimantan Timur.
“Mari kita rayakan Natal dengan sukacita, menghormati adat, dan memperkuat kebersamaan. Inilah Mahulu yang harmonis, maju, dan penuh budaya,” tutup Bupati Angela.

