Banner Kategori

Desa Suka Maju Giatkan Pertanian dan Perkebunan, Dukung Ketahanan Pangan Kukar

KUKAR – Pemerintah Desa Suka Maju, Kecamatan Tenggarong Seberang, terus memperkuat langkah strategis dalam pengembangan sektor pertanian untuk mendukung ketahanan pangan daerah.

Meski menghadapi keterbatasan lahan, Desa Suka Maju memiliki keunggulan geografis karena jauh dari aktivitas pertambangan serta memiliki sumber daya alam yang masih cukup baik. Komoditas utama yang terus dikembangkan adalah tanaman padi, yang hingga kini menjadi fokus utama para petani setempat.

“Terkait potensi pertanian, kami fokus pada padi. Namun keberhasilan padi tidak lepas dari keberadaan embung. Alhamdulillah, kami baru saja mendapat bantuan mesin pertanian dari Dinas Pertanian dan Peternakan Kukar,” ujar Kepala Desa Suka Maju, Kuswara, saat ditemui di kantornya, Jumat (9/5/2025).

Ia menyebut pihaknya tengah merencanakan pembangunan embung di kilometer 17 untuk mendukung ketersediaan air bagi para petani. Selama ini, petani hanya mengandalkan air hujan untuk mengairi lahan.

“Kami punya sumber air yang bagus. Karena itu, pembangunan embung akan sangat bermanfaat agar petani bisa memanfaatkannya secara maksimal,” lanjut Kuswara.

Meskipun luasan lahan pertanian tidak sebesar desa-desa tetangga, Kuswara menegaskan bahwa tahun 2025 akan menjadi momentum konsolidasi dan penguatan sektor pertanian di desanya. Upaya ini juga sejalan dengan program ketahanan pangan yang digaungkan Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara.

Tak hanya sektor pertanian, masyarakat Suka Maju juga mulai mengelola sektor perkebunan, khususnya sawit dan karet, sebagai tambahan sumber penghasilan.

“Petani kami mulai menanam sawit dan karet, memanfaatkan lahan yang ada. Ini menjadi pendukung ekonomi desa,” katanya.

Kuswara menambahkan, pihak desa juga aktif mendorong pemberdayaan masyarakat, termasuk pelatihan untuk pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Ia menyebut pelatihan tersebut penting bahkan wajib diikuti oleh warga.

“Karena UMKM jangkauannya luas, saya malah mewajibkan warga ikut pelatihan itu,” tegasnya.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kutai Kartanegara, Arianto, mengajak seluruh pemerintah desa untuk lebih jeli menggali potensi lokal yang ada di wilayah masing-masing. Menurutnya, pengelolaan potensi tersebut melalui Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) menjadi kunci penting dalam menciptakan desa yang mandiri secara ekonomi.

“Kami mendorong seluruh pemerintah desa untuk optimalkan peran Bumdes. Banyak potensi yang dapat dikelola menjadi unit usaha,” kata Arianto.(adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *