KUKAR – Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Kutai Kartanegara, Arianto, menegaskan bahwa seluruh desa di Kukar kini telah keluar dari kategori tertinggal dan sangat tertinggal. Hal itu menandai tonggak penting dalam pembangunan pedesaan di wilayah tersebut.
“Sejak 2022, tidak ada lagi desa di Kukar yang berstatus tertinggal. Dari 237 desa yang ada, 87 di antaranya telah mencapai status desa mandiri,” kata Arianto saat ditemui pada Rabu (7/5/2025).
Ia menyebut, pencapaian itu merupakan hasil kerja panjang dan kolaboratif lintas sektor. Pemerintah desa, dinas teknis, hingga lembaga pendamping berperan aktif dalam membangun fondasi desa yang kuat dan berdaya saing.
“Ini bukan hasil kerja semalam. Kami berproses bersama untuk meningkatkan kapasitas desa melalui pelatihan, pendampingan, serta penyempurnaan indikator Indeks Desa,” ujarnya.
Selain membenahi kelembagaan desa, Arianto menjelaskan bahwa pemenuhan infrastruktur dasar serta peningkatan kualitas layanan publik juga menjadi prioritas utama.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara akan mendorong pemberdayaan ekonomi lokal dalam fase pembangunan selanjutnya. Fokus utamanya adalah pengembangan UMKM desa dan perluasan akses digital bagi produk-produk lokal.
“Harapan kami, desa-desa ini tidak hanya berhenti pada status mandiri, tetapi mampu tumbuh secara berkelanjutan dan adaptif terhadap perubahan zaman,” pungkasnya.(adv)